TEMPO.CO, Bima - Lima warga di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mengalami luka tembak disebabkan terjangan peluru diduga milik anggota kepolisian, yang menhalau bentrokkan warga di perbatasan desa Risa dan Desa Kalampa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu 21 November 2015, pikul 18.00 Wita.
Ketiga korban ini adalah Udin usia 25 tahun, Fran (22), dan Ris (27),kelima warga terkena peluru di bagian paha kiri dan betis kanan dan bagian perut. Sedangkan Dua lainya mengalami luka di bagian belakang.
Ketiga korban masih dirawat di Rumah Sakit Umum Bima, Jalan Raya Lintas Sumbawa, Sila, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo dari warga setempat pada Sabtu malam ini, insiden ini bermula saat dua kelompok warga yang terlibat bentrokan yang berujung pada ketidakjelasan kelompok warga mana. Namun terlihat bentrokan itu terjadi di areal persawahan perbatasan desa Risa dan Desa Kalampa Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.
Kericuhan dua kelompok warga bertetangga ini membuat ratusan anggota kepolisian dan TNI turun tangan untuk melerai kedua kubu warga yang bentrok. Polisi sempat melepaskan tembakan peringatan beberapa kali saat melerai bentrok warga. Bahkan sejumlah anggota polisi sempat melepaskan tembakan pada kerumunan massa yang mengakibatkan warga terluka kena tembak.
Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Bima Ajun Komisaris Besar Gatut Kurniadin meminta warga agar bisa menahan diri dan tidak tersulut emosi. “Saya minta warga jangan tersulut emosi,” kata Gatut di lokasi bentrok.
AKHYAR M NUR