TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta industri pupuk mendukung upaya swasembada pangan yang sedang digenjot pemerintah. Menurut Jokowi, keberadaan pabrik pupuk mempunyai peran yang sangat penting dalam pencapaian swasembada dan kemandirian pangan. "Strategi negara ke depan selain memenuhi pangan sendiri dan dalam tiga atau empat tahun, kita harus bisa mengekspor, tapi harus didukung oleh industri pupuk," kata Jokowi di Bontang melalui keterangan singkat yang diterima Tempo, Kamis, 19 November 2015.
Jokowi berada di Bontang untuk meresmikan Pabrik 5 PT Pupuk Kalimantan Timur berkapasitas 825 ribu ton amoniak dan 1.100.000 ton urea dan Pabrik Asam Fosfar II PT Petro Kimia Gresik dengan kapasitas 200 ribu ton asam fosfat dan 600 ribu ton asam sulfat.
Menurut Jokowi, kebutuhan pupuk urea dan pupuk fosfat tahun lalu sebesar 6,7 ton dan 400 ribu ton. "Ke depannya, kebutuhan pupuk akan terus meningkat sejalan dengan program perluasan atau ekstensifikasi lahan pangan," katanya.
Jokowi berharap perluasan lahan pertanian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah Indonesia tengah dan Indonesia timur.
Untuk itu, ia mempersilakan perusahaan pupuk untuk bekerja sama dengan perusahaan lain apabila kebutuhan investasi tak dapat dipenuhi internal perusahaan. "Saya berikan keleluasaan untuk bisa kerja sama tapi harus ada hitungannya, ada kalkulasinya," kata Jokowi.
Lebih lanjut, ia meminta agar badan usaha milik negara lain dapat meniru BUMN pupuk yang membangun holding. "Banyak efisiensi yang dapat dilakukan," katanya.
TIKA PRIMANDARI