TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto mendatangi Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya sore ini. Dia mengaku kedatangan dirinya unuk mengundang Jusuf Kalla untuk hadir ke perkawinan putri kandungnya pada tanggal 4 Desember nanti. Pernyataan tersebut merupakan penjelasan pertama yang disampaikan Setya saat ditanyai tujuan sowan ke kantor Kalla.
"Beliau orang yang sangat saya hormati. Saya harus datang menyampaikan undangan untuk tanggal 4 Desember, mudah-mudahan beliau berkenan hadir ke acara tersebut," kata dia di kompleks kantor Wakil Presiden, Senin, 16 November 2015.
Baca Juga:
Setya membenarkan kedatangannya ke kantor Kalla adalah rencananya sendiri yang sudah disiapkan sejak minggu lalu. Dia meminta waktu kepada Jusuf kalla untuk dapat mendatangi kantornya. Selain menyampaikan undangan pernikahan, Setya membicarakan dan meminta saran masalah partai golkar kepada Kalla.
"Karena beliau yang sudah berusaha untuk bs menjadikan golkar ini menjadi satu. Kami minta saran-saran yang terbaik supaya semua bisa berjalan secara terus dan tentu kedua belah pihak bs selesai dengan tepat waktunya, apalagi skrg sdh menghadapi pilkada," kata dia.
Selanjutnya, Setya menampik dirinya adalah politikus yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam memuluskan renegosiasi kontrak dengan PT Freeport. Dia mengklaim tidak pernah membawa nama Presiden dan Wakil Presiden untuk melobi Freeport.
Belakangan dia mengaku kedatangannya ke kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, untuk mengklarifikasi langsung ihwal keterlibatan dirinya sebagai pendompleng nama Presiden. "Saya enggak pernah membawa nama-nama presiden ataupun Wakil Presiden, tetapi hal-hal pertemuan-pertemuan saya dengan presiden tentu hal-hal yang baik, yang sangat positif untuk kepentingan bangsa dan negara," kata dia.
Siang tadi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyampaikan nama anggota DPR yang diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dalam memuluskan renegosiasi kontrak dengan PT Freeport ke Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat. Sudirman juga mengatakan bahwa orang itu cukup terkenal. Bahkan, kata Sudirman, Wakil Presiden Jusuf Kalla tahu persis siapa pelaku yang coba menyeret-nyeret namanya.
ALI HIDAYAT