TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Prancis, Corrine Breuze, batal membuka pameran Pesta Sains 2015 di Bentara Budaya Jakarta, Senin 16 November 2015. Pembatalan tersebut menyusul keputusan Presiden Prancis Francois Hollande yang menetapkan hari berkabung nasional pasca serangan bom Paris pada Jumat lalu.
Direktur Eksekutif Bentara Budaya Hariadi Saptono, mengatakan sangat bersimpati terhadap tragedi Prancis. "Tragedi Paris membawa konsekuensi pada pembukaan pameran. Presiden menetapkan Senin, Selasa, Rabu dijadikan hari berkabung nasional, termasuk dengan kedutaan dan perwakilan di seluruh dunia," kata Hariadi, Senin, 16 November 2015.
Hariadi menjelaskan, bahwa pameran tersebut diinisiasi menjelang pertemuan COP 21 (Paris Climate Conference) pada akhir November mendatang. Menurut dia, di Indonesia isu perubahan iklim menjadi persoalan serius yang disertai sinisme dalam masyarakat. "Baru saja selesai dalam tragedi asap karena kecerobohan dan kebodohan masyarakat," kata dia.
Oleh karena persoalan ini penting dan kritis, kata dia, Bentara Budaya menerima tawaran Institute Francois Indonesia (IFI) untuk menggelar pameran ini. "Pemerintah belum punya inisiatif. Yang malah punya inisiatif petani Indramayu yang pernah antisipasi menanam padi dalam pot," ujar dia.
Di akhir pembukaan pameran, diadakan doa dan mengheningkan cipta untuk mengenang korban tragedi Paris bertajuk "Pray for the World, Pray for Humanity".
ARKHELAUS WISNU