TEMPO.CO, Jakarta - Setara Institute mengumumkan sepuluh kota yang peringkat toleransinya paling rendah terhadap kebebasan beragama. Bogor menempati posisi paling tidak toleran. Menurut peneliti Setara Institute, Aminudin Syarif, kota-kota tidak toleran ini muncul karena dipengaruhi reaksi pemerintah terhadap peristiwa spesial yang terjadi di daerahnya.
"Peristiwa punya bobot yang tinggi ditambah lagi pemerintah yang cenderung lambat merespons konflik di daerahnya," kata Aminudin.
Berikut ini sepuluh kota dengan indeks toleransi terendah menurut Setara Institute:
1. Bogor (5,21)
2. Bekasi (4,68)
3. Banda Aceh (4,58)
4. Tangerang (4,26)
5. Depok (4,26)
6. Bandung (4,16)
7. Serang (4,05)
8. Mataram (4,05)
9. Sukabumi (4,05)
10. Banjar dan Tasikmalaya (4)
Menurut Aminudin, berdasarkan pengamatan Setara Institute, peristiwa tidak toleran terkait dengan kebebasan beragama di kota-kota itu terjadi selama bertahun-tahun. "Kejadian ini direkam lalu diberikan kepada ahli yang melakukan verifikasi mengenai apa kejadiannya, siapa pelakunya," ujarnya.
Mengenai Bogor, Aminudin menjelaskan, ada peristiwa ketika Wali Kota Bogor Bima Arya mengeluarkan surat edaran soal pelarangan perayaan Asyura kepada warga Syiah. "Bogor menjadi sorotan setelah insiden itu," tuturnya. Selain itu, ia mengatakan, laporannya didapat dari pemberitaan media dan masyarakat.
ARKHELAUS WISNU