TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah Dionisius Giri Samudra atau Andra akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Suasana haru dan isak tangis mengiringi prosesi pemakaman ketika peti jenazah perlahan dimasukkan dalam kubur, Minggu, 15 November 2015.
Tampak karangan bunga dari berbagai kalangan di tempat pemakaman di Kampung Kandang. Seperti dari Gubernur Banten Rano Karno, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, politikus PDIP Hasto Kristyanto, dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani.
Jenazah tiba di pemakaman pada pukul 11.13 siang. Ketika sampai, jenazah didoakan dengan iringan nyanyian pujian. Upacara pemakaman dipimpin pendeta Haryanto, pendeta dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Sawangan. Turut serta dalam pemakaman orang tua Andra, Agustinus Mujianto, dan istrinya, Fransisca Ristansia
Upacara pemakaman dilakukan secara Kristen. "Ini anak kebanggaan keluarga masyarakat, tetapi harus pulang lebih dulu. Kita melihat Andra berkarya, dia mengukir sejarah untuk masyarakat di mana dia melayani," ujar Pendeta Haryanto.
Ia mengatakan bahwa Andra adalah teladan hidup karena komitmen dan integritasnya. "Kematian Andra adalah terobosan untuk perubahan yang mungkin terjadi di masa depan," kata dia.
Rabu, 11 November lalu, Andra jatuh sakit ketika dia hendak melanjutkan pengabdiannya dalam program internship di RS Cendrawasih Dobi, Kepulauan Aru. Andra diduga mengidap ensefalitis atau infeksi otak akibat virus campak.
ARKHELAUS WISNU