TEMPO.CO, Tangerang - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek membantah evakuasi terlambat yang menyebabkan dokter Dionisius Giri Samudra meninggal di pedalaman Aru, Maluku.
Dari laporan yang diterimanya, kata Nila, saat itu kondisi Andra memburuk sehingga dokter spesialis yang menanganinya tidak mengizinkan untuk diterbangkan. “Secara ilmiah kami dilarang penerbangkan pasien dalam kondisi tertentu, saat itu kondisi pasien memburuk dan hilang kesadaran,” ujar Nila di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat 13 November 2015.
Menurut Nila, dokter Andra yang sakit peradangan otak dan paru paru saat itu masih dalam penanganan dokter spesilis di Rumah Sakit Daerah Dabo yang dilengkapi supervisi. “Ada sarana ICU-nya juga,” katanya.
Setiap tahun ada 6.500 dokter yang lulus dan disumpah menjadi dokter untuk melakukan magang. “Mereka wajib untuk ke tempat-tempat lain bertugas di pedalaman,” kata Nila.
Program magang yang diikuti oleh Andra dan enam ribu lebih dokter muda lainnya berlangsung selama satu tahun. Dalam satu tahun itu, mereka diminta magang di rumah sakit, minimal tipe C, selama delapan bulan, dan magang di Puskesmas selama empat bulan.
Dokter Andra memilih RSUD Cendrawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, sebagai tempat magangnya. Anak kedua dari tiga bersaudara ini mulai menjalani program magangnya sejak bulan Mei 2015 setelah lulus menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, awal 2015.
JONIANSYAH HARDJONO