TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Partai Amanat Nasional tak diundang dalam pertemuan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dengan Petinggi Koalisi Indonesia Hebat di Istana Merdeka semalam karena tidak memiliki wakil di kabinet.
Semalam berlangsung pertemuan antara Presiden Joko Widodo, Kalla, dan lima pimpinan partai pendukung pemerintah. "Ini yang semalam itu, partai-partai yang ada wakilnya di pemerintah," ujar Kalla di kantornya, Jumat, 13 November 2015.
Menurut Kalla, pertemuan tersebut rutin dilakukan setiap bulan. Fungsinya, pemerintah meminta saran dari para partai pendukung terkait dengan isu-isu politik, ekonomi, dan internasional. Kalla mengakui mereka sempat membicarakan soal perombakan kabinet. Meskipun begitu, ia memastikan tak akan ada perubahan komposisi dalam kabinet. Kalla juga membantah perombakan kabinet yang diisukan terjadi hari ini. "Tentu tidak benar," kata dia.
Salah satu hasil pertemuan kemarin adalah perubahan nama koalisi merah putih. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk mempertegas posisi lima partai tersebut sebagai pendukung pemerintah. Koalisi Merah Putih yang beranggotakan PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai NasDem berganti nama menjadi Partai Pendukung Pemerintah. "Itu sebenarnya untuk lebih menekankan bahwa partai-partai KIH itu pendukung pemerintah," ujar Kalla di kantornya, Jumat, 13 November 2015.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy mengatakan, ada tiga fokus pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Pertama, membahas konstelasi politik nasional dan konsolidasi Koalisi Indonesia Hebat diubah namanya menjadi Partai-partai Pendukung Pemerintah.
Kedua, membahas hal-hal yang berkaitan dengan dukungan atas kinerja pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla, terutama mendorong momentum meningkatnya pertumbuhan ekonomi kuartal III yang merupakan resultan dari sejumlah paket kebijakan ekonomi.
"Untuk itu, partai-partai pendukung pemerintah terus mengupayakan dukungan politik atas hal tersebut," ujarnya.
Poin tiga, kata Romi, membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kinerja parlemen. "Antara lain membahas beberapa panitia khusus, baik perundang-undangan maupun pengawasan," tuturnya.
Pertemuan dihadiri oleh para ketua umum partai pendukung, yakni Romy, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Hanura Wiranto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Selain para ketua umum partai, pertemuan dihadiri semua sekretaris jenderal partai pendukung, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Suharso Manoarfa, dan Ketua Majelis Pakar DPP Lukman Saifuddin.
TIKA PRIMANDARI