TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang musim hujan, pemerintah DKI Jakarta berbenah dengan membersihkan sejumlah saluran air utama secara berkala untuk mencegah banjir. Namun, pada sejumlah kali kecil, masih terdapat tumpukan sampah.
Di kali Cilincing, misalnya, masih terdapat tumpukan sampah plastik yang mengambang di pinggiran kali, dari kawasan Rawamalang hingga pintu masuk belakang tempat pemakaman umum (TPU) Budi Darma, Jakarta Utara.
Pada kali dengan lebar 10 meter yang juga menjadi lahan parkir kapal kayu nelayan warga Cilincing itu, sejumlah warga masih membiarkan sampah-sampah berserakan, padahal daerah ini juga kerap dilanda banjir jika musim hujan tiba.
"Kalau sampah plastik, biasanya dibakar saja, soalnya tidak ada tempat sampah besar di daerah sini," ujar Supri, warga setempat yang berprofesi pengayuh becak, Kamis, 12 November 2015. Padahal, tidak jauh dari tempatnya mangkal, terdapat satu mobil sampah Dinas Kebersihan berukuran besar terparkir di pinggir jalan itu.
Di kali Cakung Lama, Jakarta Utara, yang terhubung dengan kali Cakung Drain, Jakarta Timur, juga masih terdapat onggokan sampah plastik di depan rumah warga bantaran kali Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading. Padahal pada musim hujan tahun lalu, daerah ini kebanjiran hingga 1 meter.
"Sudah diangkutin, tapi entah dari mana sampahnya besok ada lagi," kata seorang petugas kebersihan sambil menarik sampah menggunakan bambu dari atas perahu kecil di kali Cakung Lama.
Beberapa balita di sepanjang saluran air juga kedapatan masih buang air besar di kali melalui jembatan kayu yang dibuat warga untuk melintasi kali Cakung Lama ini.
Di Kanal Banjir Timur, tidak jauh dari Terminal Pulo Gebang, terdapat onggokan sampah yang tertumpuk dari saluran pembuangan warga setempat. Kendati tidak banyak, sampah itu tetap saja mengganggu aliran air dari Jakarta Timur menuju laut.
ANTARA