Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eceng Gondok Ancam Populasi Ikan di Sungai Citarum  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Pemulung menurunkan muatannya di pinggir Sungai Citarum di Kampung Mekarsari, Baleendah, Kabupaten Bandung, 8 September 2015. Pelaku industri dengan bebas mencemari Citarum beserta anak sungainya. TEMPO/Prima Mulia
Pemulung menurunkan muatannya di pinggir Sungai Citarum di Kampung Mekarsari, Baleendah, Kabupaten Bandung, 8 September 2015. Pelaku industri dengan bebas mencemari Citarum beserta anak sungainya. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Karawang - Sudah sepekan ini, permukaan air sungai Citarum di Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, dipenuhi oleh tumbuhan eceng gondok. Pantauan Tempo di Desa Anjun, Kelurahan Karawang Kulon, tumbuhan gulma itu tumbuh menyebar menutupi seluruh permukaan air.

Wawan, 45 tahun, seorang warga Anjun, mengatakan telah melihat eceng gondok menutupi sungai Citarum sejak Rabu, 4 November 2015. Menurutnya, pertumbuhan eceng gondok ini sampai mengganggu transportasi air. "Perahu eretan yang digunakan warga menjadi sulit melaju karena terhalangi tumpukan eceng gondok," ujar Wawan saat ditemui Tempo di Karawang, Rabu, 11 November 2015.

Wawan mengatakan menyaksikan tumbuhan dengan nama Latin Eichhornia crassipes. itu menyulitkan laju perahu warga. "Walaupun mengapung di air, akar eceng gondok bisa sampai tanah. Tukang perahu eretan sibuk untuk menyingkirkan tumpukan eceng gondok itu sehingga laju perahu mereka menjadi lambat," ujar Wawan.

Pesatnya tumbuhan eceng gondok juga berdampak pada populasi ikan di Citarum. Daru Setiorini, General Manager Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton), mengatakan jika eceng gondok sampai menutupi seluruh permukaan sungai, bisa berbahaya bagi ikan.

"Pada malam hari, eceng gondok melakukan respirasi dengan menghirup oksigen. Hal ini mengakibatkan kadar oksigen dalam air menurun drastis. Jika mencapai di bawah 2 miligram per liter, dipastikan ikan-ikan di sungai itu mati," ujar Daru saat ditemui Tempo di Karawang.

Daru mengatakan pesatnya pertumbuhan eceng gondok di Citarum menandakan banyaknya bahan tercemar yang terdapat di air sungai terpanjang di Jawa Barat itu, seperti pupuk kimia, detergen, dan limbah pertanian. "Eceng gondok adalah indikator pencemaran karena tumbuhan itu dikenal doyan menyerap logam berat, merkuri, nikel, dan residu pestisida." tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain sebagai indikator pencemaran, tumbuhan ini juga berfungsi sebagai penjernih sungai. Saat ini, Sungai Citarum di Karawang sudah berwarna hitam akibat polusi. Menurut Daru, hal itulah yang menjadi permulaan menumpuknya eceng gondok di Citarum seminggu terakhir ini.

Kondisi ini diperparah dengan datangnya musim hujan. Daru mengatakan saat musim hujan volume air Citarum bertambah. "Racun yang mengendap di permukaan sungai bisa naik akibat pengedukan arus air. Selain terpapar endapan racun, ikan-ikan juga rebutan oksigen yang menipis. Itulah yang menjelaskan gejala ikan mati mendadak di Sungai Citarum," kata Daru.

Manajer lembaga kajian ekologi dan konservasi lahan basah itu pernah melakukan penelitian biotilik di Sungai Citarum. Hasilnya, 50 jenis ikan di Citarum telah punah. Jenis ikan yang punah itu adalah arengan, lelawak, sengal, tawes, dan jenis ikan lainnya. "Ikan-ikan itu musnah karena shock loading, pembuangan industri dalam jumlah besar secara mendadak," tutur Daru.

Dari catatan Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat, terdapat 4.000 perusahaan yang tersebar dari hulu sampai hilir Sungai Citarum. "30 persennya melanggar, melakukan pencemaran. Namun sampai saat ini, hanya 20 perusahaan yang ditindak," kata Dadan Ramdan, Ketua Walhi Jawa Barat.



HISYAM LUTHFIANA

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

7 hari lalu

Kondisi Ruas Tol Sedyatmo  KM 27  arah Bandara Seoekarno-Hatta, masih tergenang air luapan Kali Angke, Jumat  22 Maret 2024.FOTO: dokumen  Jasa Marga
Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.


Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

10 hari lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.


Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

10 hari lalu

Pengrajin membuat kerajinan daur ulang sampah di Bank Sampah Persatuan, Pondok Kelpa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Bank Sampah yang di dirikan pada 2019 ini memperkerjakan sejumlah ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan dari olahan sampah plastik yang dijadikan menjadi tas, lampu hias hingga berbagai ornamen dan memiliki nilai jual mulai dari 30 ribu hingga 130 ribu per produknya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.


Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

21 hari lalu

PLTS IKN 50 MW berdiri di lahan seluas 80 hektare. Total panel surya yang digunakan dalam PLTS tersebut mencapai 21.600 panel surya. ANTARA/HO-PLN
Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).


Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

25 hari lalu

Penghitungan suara ulang saat rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan di Karawang, Jabar. ANTARA/Ali Khumaini
Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.


Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

41 hari lalu

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.


500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

Gunung Marapi mengalami erupsi pada Jumat, 19 Januari 2024, pada 10.14 WIB dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 500 meter. (Antara/HO-Dokumen Pribadi)
500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.


Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Instahra
Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.


Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Polda DIY menyita motor knalpot brong atau blombongan dari para simpatisan parpol yang konvoi di jalan raya apda Minggu, 12 Februari 2023. FOTO: Polda DIY
Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.


BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.