TEMPO.CO, Palopo - Adnan Malik, 17 tahun, siswa kelas III SMA Negeri II Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, ditemukan sudah tak bernyawa. Jasadnya mengapung di perairan Teluk Bone, sekitar 10 meter dari Pelabuhan Tanjung Ringgit, Kota Palopo.
Kepala Kepolisian Resor Palopo Ajun Komisaris Besar Dudung Adijono mengatakan, diduga Adnan tewas akibat dikeroyok sejumlah pria bertopeng di kawasan Pelabuhan Tanjung Ringgit, Selasa malam, 10 November 2015.
"Sesuai keterangan sejumlah saksi yang sudah kami periksa, korban bersama enam orang rekannya diserang sejumlah orang yang memakai penutup wajah," kata Dudung, Rabu, 11 November.
Menurut Dudung, penyelidikan kasus itu masih terus didalami. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. "Semoga pelakunya bisa secepatnya kita tangkap," ujarnya.
Salah seorang kerabat korban, Kaemuddin, mengisahkan Adnan bersama enam orang rekannya berangkat dari Belopa menuju Kota Palopo. Mereka mengendarai mobil dan bermaksud bersantai di Pelabuhan Tanjung Ringgit.
Baca Juga:
Beberapa jam setibanya di pelabuhan, tiba-tiba muncul sekawanan anak muda yang mengendarai sepeda motor dan menggunakan penutup wajah. Korban bersama rekan-rekannya sempat diperiksa identitasnya oleh para pelaku. “Sejurus kemudian, Adnan dan temannya langsung dipukuli," ucap Kaemuddin.
Keterangan Kaemuddin sesuai dengan penjelasan teman-teman Adnan yang selamat dari pengeroyokan. Kaemuddin menduga Adnan dikeroyok dan dipukuli menggunakan benda tumpul. Setelah meninggal dunia, jasadnya dibuang ke laut. Enam orang temannya bisa menyelamatkan diri, tapi Adnan tidak.
Berdasarkan hasil visum, di tubuh korban terdapat luka terbuka di kepala bagian belakang. Luka itu diduga akibat hantaman benda tumpul. "Kami meminta, polisi bisa segera mengungkap kasus itu, para pelakunya segera ditangkap dan diadili," tutur Kaemuddin.
Kepala Kepolisian Sektor Belopa Ajun Komisaris Piter Marimbun meminta keluarga korban untuk bersabar dan menyerahkan penanganan kasus itu kepada kepolisian. Dia meminta supaya semua pihak bisa menahan diri dan tidak terpancing melakukan balas dendam. "Kasusnya sedang ditangani kepolisian, semoga secepatnya ada hasilnya," kata Piter.
Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah personil polisi dari Polsek Belopa dan Polres Luwu bersenjata lengkap berjaga-jaga di rumah korban, penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Menurut sejumlah rekan korban, Adnan adalah anak pendiam dan tidak pernah terlibat perselisihan dengan orang lain. Mereka tidak menyangka Adnan akan tewas dengan cara tragis.
HASWADI