TEMPO.CO, Gresik - Presiden Joko Widodo menghadiri peluncuran program Sinergi Investasi Kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) dengan Pondok Pesantren Qomaruddin, Gresik, Rabu 11 November 2015. Program itu kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Kementerian Agama pada 23 Agustus 2015.
"Alhamdulillah moga-moga kerja sama ini diteruskan di daerah lain," kata Jokowi yang ditemani Kepala BKPM Franky Sibarani.
Jokowi mengungkapkan, saat ini terdapat 9,08 juta siswa atau santri pendidikan menengah di bawah Kementerian Agama. Rinciannya, siswa madrasah aliyah 1,09 juta, di pondok pesantren 3,65 juta orang, dan madrasah 4,34 juta orang. "Artinya ada 9,08 santri yang bisa jadi karyawan dan tenaga kerja di daerah masing-masing. Ini bukan angka yang sedikit, maka ini perlu persiapan," kata dia.
Franky menjelaskan, Melalui program penciptaan lapangan pekerjaan itu, BKPM berkeinginan agar investasi tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. "Namun juga harus mampu menyentuh langsung dan berperan dalam menyejahterakan masyarakat."
Selain di Gresik, Jawa Timur, program pilot project serupa juga dikembangkan di Boyolali, Jawa Tengah dan Majalengka, Jawa Barat. Jawa Timur, kata Franky, dipilih sebagai lokasi peluncuran perdana karena merupakan provinsi dengan jumlah santri terbanyak di Indonesia. "Sebanyak 70 persen dari total santri Indonesia, ada di Jawa Timur," katanya.
Peluncuran program ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku pengelola Kawasan Industri JIIPE dan Pondok Pesantren Qomarudin dalam pengembangan kapasitas SDM Santri melalui Balai Latihan Kerja.
JIIPE ialah kawasan industri seluas 2.933 hektar yang terintegrasi dengan pelabuhan laut dalam (deep sea port) seluas 406 hektar. Juga kawasan hunian seluas 77 hektar. Nilai total investasi pengembangan kawasan industri ini sebesar Rp 50 Triliun.
Saat ini, JIIPE sedang memasuki masa konstruksi yang dilakukan oleh dua BUMN yaitu PT Hutama Karya dan Waskita Karya. Dalam proses konstruksi ini, terserap 1.500 tenaga kerja langsung, di mana 90 persen berasal dari masyarakat di sekitar kawasan industri, yaitu Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar Gresik.
ARTIKA RACHMI FARMITA