TEMPO.CO, Tuban - Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.500 orang dari pengoperasian kembali Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) oleh Presiden Joko Widodo, Rabu, 11 November 2015. Kawasan ini pernah sangat diandalkan oleh pemerintah dan masyarakat di daerah setempat sebelum berhenti beroperasi pada Mei 2014.
"Kami tengah menyiapkan 1.500 tenaga kerja,” ujar Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husein di sela-sela kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di TPPI, di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Tuban, 11 November 2015.
Noor Nahar mengatakan bahwa lokasi Desa Remen dan sekitarnya pernah ramai saat TPPI mulai dibangun pada 1994-1995. Warga ketika itu menaruh banyak harapan di desa yang berlokasi di pinggir laut, sekitar 118 kilometer arah barat Kota Tuban, ini.
Saat itu banyak muncul bangunan dan bisnis, seperti tempat kos, rumah kontrakan, minimarket, dan usaha transportasi. Namun perusahaan ini kemudian naik-turun hingga tutup. Terakhir, berita yang berkembang dari TPPI adalah kasus pencucian uang.
Kini, Noor Nahar melanjutkan, warga di Desa Remen dan sekitarnya mulai menaruh harapan lagi. Apalagi dengan adanya kunjungan Presiden Joko Widodo. "Warga berharap ada industri besar kembali yang berkembang di desanya."
Atas kondisi itulah Pemerintah Kabupaten Tuban kemudian menyiapkan sejumlah tenaga kerja. Rencananya, program untuk penyiapan tenaga kerja dilakukan setelah proyek TPPI bisa konsisten beroperasi. Ke depan, akan dibuat program pelatihan yang diselenggarakan pemerintah Tuban. "Mereka sebagian besar harus putra daerah," katanya.
TPPI selama ini memproduksi paraxylene, aromatic, benzene, dan orthoxylene. Kilang minyak dengan luas 260 hektare ini sempat berhenti beroperasi selama beberapa kali, di antaranya sejak Desember 2011 hingga 2013. Selanjutnya, pabrik itu kembali beroperasi pada November 2013 setelah PT Pertamina menyuntikkan dana melalui skema tolling agreement mulai 20 November 2013 dan berakhir pada 20 Mei 2014.
Kemudian Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengunjungi lokasi ini pada 13 September 2015. Dalam kesempatan itu, Rini mengungkapkan bahwa TPPI akan beroperasi lagi.
Dalam peresmian pengoperasian kembali hari ini, Jokowi mengakui bahwa keputusannya atas TPPI bersifat politis. Itu sebabnya dia berharap TPPI bisa menjadi kompleks industri petrokimia di Indonesia.
SUJATMIKO