TEMPO.CO, Malang - Pemerintah menyalurkan beasiswa untuk 391 ribu mahasiswa di seluruh Indonesia. Mereka tersebar dalam program beasiswa Bidik Misi untuk mahasiswa miskin serta beasiswa untuk mahasiswa perbatasan dan pulau terluar dalam program afirmasi dengan nilai biaya hidup yang ditanggung sebesar Rp 600 ribu per bulan.
"Beasiswa diberikan untuk pemerataan pendidikan karena tak ada alasan mahasiswa miskin tak kuliah," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, di kampus Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa, 10 November 2015.
Menurut Nasir, pemerintah hadir dengan menyalurkan beasiswa Bidik Misi. Dia juga memastikan pemerintah akan terus menyalurkan beasiswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Tujuan beasiswa bidik misi, kata dia, memutus kemiskinan lewat pendidikan dengan mengubah pola berpikir inovatif dan kreatif. Nasir berjanji jumlah beasiswa akan terus ditambah untuk meningkatkan mutu dan memeratakan pendidikan.
Adapun program afirmasi, ujar dia, tak kalah dibanding Bidik Misi, yakni untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fokus program afirmasi adalah memeratakan pendidikan di Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Aceh.
Untuk program afirmasi ini, Nasir menambahkan, "Mahasiswa diharapkan mengikuti program matrikulasi agar tak tertinggal dalam perkuliahan."
Rektor Universitas Brawijaya Mohamad Bisri mengungkapkan bahwa program Bidik Misi di Jawa Timur terus bertambah tiap tahun. Pada 2010, penerima program bidik misi mencapai 500 orang dan pada 2012 melonjak menjadi 1.500 mahasiswa. "Sebanyak 10 persen mahasiswa Universitas Brawijaya adalah mahasiswa program Bidik Misi," ujarnya.
Selama pendidikan, Bisri mengklaim, para mahasiswa program Bidik Misi memiliki catatan prestasi yang luar biasa. Dua mahasiswa di antaranya mendapat prestasi internasional. Bahkan alumnus Bidik Misi langsung mendapat beasiswa dan melanjutkan kuliah pascasarjana.
Satu di antara penerima beasiswa, Abdul Kadir, bersyukur mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah jurusan fisika di Universitas Negeri Malang. Dia berharap bisa mengangkat keluarganya dari kemiskinan. "Mohon beasiswa ditambah," ujarnya.
EKO WIDIANTO