TEMPO.CO, Lhokseumawe - Belasan rumah warga Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh rusak dan ambruk akibat diganggu kawanan gajah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Zakaria, 50 tahun, warga setempat mengatakan gajah yang turun ke permukiman itu terjadi tiga gelombang, mulai Sabtu lalu hingga Senin. Jumlah rumah yang dirusak di Desa Seumanah Jaya mencapai 15 unit. “Saat malam pertama kami berlarian kerumah tetangga, begitu juga malam kedua dan ketiga kami menghindar,” ujar Zakaria, Selasa 10 November 2015.
Zakaria menambahkan, kedatangan gajah liar yang berjumlah puluhan ekor tersebut cepat diketahui karena tidak langsung menuju pemukiman melainkan ke kebun kakao. “Banyak kebun juga rusak,” kata Zakaria. Dia berharap pemerintah segera mencari solusi masalah ini.
Kepala BKSDA Aceh, Genman Hasibuan yang di mintai konfirmasinya mengatakan petugas lapangan selalu memantau kawasan itu, karena daerah tersebut memang daerah yang rawan turunnya gajah liar ke pemukiman. “Untuk upaya penggiringan gajah, sedang kita kordinasikan dengan para pihak, petugas kita ada disana,” kata Genman
Genman juga menambahkan, karena eskalasi gangguan gajah semakin tinggi di kawasan itu, pihaknya sedang membangun Conservasi Respon Unit (CRU) untuk mengatasi konflik manusia dengan gajah di kawasan pedalaman itu. “ Kita sedang berproses, kita bersama pemerintah daerah sedang membangun CRU, ini diharapkan menjadi solusi,” Tambah Genman.
IMRAN MA