Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geger Broker Lobi Jokowi, Inilah Rahasia Sang Pembocor

Editor

Sugiharto

image-gnews
Para pemimpin negara berpose untuk foto di KTT APEC, di International Convention Center, Yanqi Lake, Beijing, Cina, 11 November 2014. (kiri-kanan) PM Brunei Daarussalam Sultan Hassanal Bolkiah, PM Papua Nugini Peter O'Neil, Presiden Indonesia Joko
Para pemimpin negara berpose untuk foto di KTT APEC, di International Convention Center, Yanqi Lake, Beijing, Cina, 11 November 2014. (kiri-kanan) PM Brunei Daarussalam Sultan Hassanal Bolkiah, PM Papua Nugini Peter O'Neil, Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo, PM Jepang Shinzo Abe, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, PM Australia Tony Abbott, Presiden Cina Xi Jinping, PM Malaysia Najib Razak, Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Selandia Baru John Key. AP/Ng Han Guan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Michael Buehler mencuat ketika tulisannya berjudul “Waiting in the White House Lobby” hadir di laman New Mandala. Tulisan itu menyebutkan ada jasa pelobi dari Singapura yang digunakan pemerintah Indonesia agar dapat mempertemukan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Kontan respons menghambur dari Istana. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan membantah tudingan Buehler. Menurut dia, tak mungkin Indonesia melakukan lobi semacam itu untuk mempertemukan kedua pemimpin. Bahkan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyatakan pertemuan tersebut diatur atas undangan Obama seusai pertemuan APEC tahun lalu.

Namun Retno mengakui dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempertemukan keduanya. Kementerian Luar Negeri pun menyatakan artikel Buehler tidak akurat, tidak berdasar, dan hanya fiksi. Buehler pun menjadi sorotan. Siapakah pengajar ilmu politik di University of London tersebut?

Buehler merupakan dosen comparative politics di Department Politics and International Studies School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London. Ia berfokus pada studi politik Asia Tenggara dengan kajian bidang hubungan antara negara dan masyarakat di bawah demokratisasi serta desentralisasi.

Menurut basis data di halaman SOAS University of London, dia memang banyak menulis tentang Indonesia. Beberapa tulisannya mengulas tentang hubungan antara agama, politik, dan negara. Antara lain “Subnational Islamization through Secular Parties: Comparing Shari'a Politics in Two Indonesian Province” yang dipublikasikan Insight Turkey pada 2009.

Selain itu, Buehler menerbitkan tulisan “Decentralisation and Local Democracy in Indonesia: The Marginalisation of the Public Sphere” pada 2012 dan “Elite Competition and Changing State-Society Relations: Shari'a Policymaking in Indonesia” tahun 2014.

Sebelumnya juga, pada 2009, Buehler menulis persoalan demokrasi di Indonesia. Tulisannya “The Rising Importance of Personal Networks in Indonesian Local Politics: An Analysis of the District Government Head Election in South Sulawesi” dimuat dalam jurnal ISEAS. Dan pada 2010, ia menulis artikel “Political Reform in Indonesia After Soeharto” yang dimuat dalam jurnal Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masih banyak artikel, buku, dan jurnal yang menunjukkan ia memiliki perhatian khusus pada Indonesia. Buehler, seperti dilansir BBC, menyatakan tulisan mengenai sepak terjang para makelar pertemuan Jokowi-Obama bersumber dari dokumen yang bisa diakses publik. "Sumber tempat saya mendapatkannya adalah open access, jadi semua orang bisa mendapatkannya," ucapnya.

Ia menilai banyak media di Indonesia keliru mengutip tulisannya. Ia mengaku tidak menuturkan perusahaan di Singapura memfasilitasi pertemuan kedua kepala negara. "Yang saya tulis dalam artikel pada prinsipnya ada kontrak seseorang membayar uang ke Pareira Limited di Singapura yang diberikan kepada perusahaan di Las Vegas, R&R Partners, sebesar US$ 80 ribu untuk konsultasi dalam kaitannya dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat," kata Buehler.

BBC | ARKHEALUS WISNU

BACA JUGA
Ini Tantangan Luhut untuk Pengunggah Dokumen Lobi Jokowi

Geger Uang Lobi Jokowi Ketemu Obama: Ini Reaksi Istana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gibran di Jakarta Menjelang Putusan MK, Merahasiakan Pertemuan Tokoh hingga Ganjar tak Menutup Diri

1 jam lalu

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberikan respons atas panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) kepada empat menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk dimintai keterangan dalam sidang sengketa Pilpres 2024.di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran di Jakarta Menjelang Putusan MK, Merahasiakan Pertemuan Tokoh hingga Ganjar tak Menutup Diri

Gibran Rakabuming Raka berangkat ke Jakarta, pada Jumat, 19 April 2024. Kabarnya, ia akan bertemu dengan sejumlah tokoh


Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

2 jam lalu

Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, menikahkan puteri kelimanya, Saras Shintya Putri (Chacha) dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla), di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu 20 April 2024.


Analis Ungkap Faktor Prabowo Bisa jadi Juru Damai Jokowi dan Megawati

2 jam lalu

Prabowo Subianto (kiri) dan Megawati Soekarnoputri. TEMPO/ Subekti
Analis Ungkap Faktor Prabowo Bisa jadi Juru Damai Jokowi dan Megawati

Pengamat melihat perlu ada faktor kepastian terlebih dahulu di antara Prabowo dan Megawati, sebelum Ketua Umum Partai Gerindra menjadi juru damai bagi Megawati dan Jokowi.


Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

Gibran Rakabuming Raka berharap ada peluang untuk pertemuan antara Jokowi dan Megawati


Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

3 jam lalu

Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati dan Jokowi. Instagram, dan ANTARA
Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

Pakar politik menjelaskan segala wacana pertemuan Jokowi dan Megawati usai Idul Fitri sulit untuk terwujud.


Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

6 jam lalu

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 12 November 2019. Tempo/Egi Adyatama
Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa watak Prabowo itu politik rekonsiliatif dan mempersatukan


Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

10 jam lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (dua kanan) berbincang-bincang dengan eks perdana menteri Inggris Tony Blair (tengah) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat 19 April 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju


Masinton Bilang Megawati Tidak Perlu Bertemu Jokowi

11 jam lalu

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Oktober 2019. TEMPO/Andita Rahma
Masinton Bilang Megawati Tidak Perlu Bertemu Jokowi

Masinton Pasaribu mengatakan Megawati Soekarnoputri tidak perlu bertemu Presiden Joko Widodo karena telah menodai konstitusi dan demokrasi.


Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

11 jam lalu

Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS 6-15 April 2024. (Google.com)
Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.


Usai Jokowi dan Prabowo, Tony Blair Temui Airlangga Bahas Geopolitik hingga Transisi Energi

20 jam lalu

Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair mendatangi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juli 2023. Pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu membahas perkembangan kemajuan teknologi Artificial intelligence atau AI untuk merevolusi sistem birokrasi pemerintahan hingga dukungan terhadap pembangungan IKN. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Usai Jokowi dan Prabowo, Tony Blair Temui Airlangga Bahas Geopolitik hingga Transisi Energi

Tony Blair menemui Airlangga Hartarto membahas isu geopolitik, transisi energi, hingga inklusivitas keuangan.