TEMPO.CO, Kupang - Gempa melanda sejumlah tempat, dari Garut, Pandeglang, Jakarta, hingga Alor, Nusa Tenggara Timur. Di Alor, dua gereja dan puluhan rumah rusak akibat gempa pada Rabu, 4 November 2015. Dua gereja tersebut terdapat di Kecamatan Maritaing, Kecamatan Alor Timur.
Kerusakan terjadi pada dinding, sementara menara gereja ambruk. Adapun rumah penduduk yang rusak terletak di Alor Timur dan Alor Selatan. Umumnya kerusakan pada dinding dan rumah roboh. Sedangkan di Kalabahi, Alor, satu gedung koperasi dan satu supermarket rusak parah. "Barang dagangan berjatuhan dari rak," ujar Linus, warga Kalabahi, Alor.
Gempa di Alor terjadi tiga kali. Pertama pukul 05.54 Wita pada kedalaman 24 kilometer di bawah permukaan laut, berjarak 35 kilometer timur laut Alor. Posisi gempa 8,26 Lintang Selatan dan 125,02 Bujur Timur.
Gempa kedua berkekuatan lebih besar, yakni 6,2 skala Richter (SR), terjadi pukul 11.44 Wita. Gempa ini mengakibatkan jaringan listrik dan telepon terputus. Adapun gempa ketiga terjadi pukul 12.34 Wita, berkekuatan 4,5 SR.
Sedangkan gempa di Jakarta, menurut Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jaya Murjaya, berkekuatan 5,2 SR. "Terjadi pukul 13.14 WIB," kata Jaya saat dikonfirmasi Antara, Jakarta.
Ia mengatakan pusat gempa terletak di Selat Sunda dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasi pusat gempa itu berjarak 88 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Pandeglang, Banten. Pusat gempa berada pada koordinat 6,80 derajat Lintang Selatan dan 105,01 derajat Bujur Timur. Jaya mengatakan gempa itu tidak memicu tsunami sehingga warga tidak perlu khawatir.
Sebelumnya, gempa melanda kawasan Garut, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyampaikan bahwa gempa berkekuatan 5,1 SR di barat daya Garut pada Rabu pukul 04.43 WIB. Lindu ini tidak menimbulkan kerusakan bangunan fisik di kota itu.
"Untuk gempa tadi pagi, kami dari BPBD sudah melakukan pengecekan, dan sampai siang ini belum mendapatkan laporan ada kerusakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut Dadi Zakaria. Sejumlah petugas BPBD Garut telah diterjunkan untuk memeriksa dan mendata kondisi di masyarakat atas dampak dari gempa bumi tersebut.
"Setelah dicek di daerah selatan, sampai saat ini belum ditemukan kerusakan akibat gempa tersebut," tuturnya.
YOHANES SEO | ANTARA