TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Azis Subekti mengakui sejak awal ia telah mengira Partai Golkar akan bergabung mendukung pemerintahan. Terlebih, Sekretaris Jenderal Golkar versi Musyawarah Nasional Bali Idrus Marham pernah menghubunginya lewat telepon bahwa Golkar tetap menjadi mitra pemerintah meski terpecah dua.
"Waktu itu, Pak Idrus melalui sambungan telepon mengatakan, tolong Pak Aziz catat ya, Golkar itu mitra kritis pemerintah," kata Azis mengulang pernyataan Idrus Marham ketika itu. "Jadi ketika Golkar gabung ke pemerintah, itu bukan hal yang luar biasa menurut saya," kata Azis Subekti saat dihubungi, Rabu, 4 November 2015.
BERITA MENARIK
Salma, Si Mahasiswi, Ditindih oleh Hantu: Begini Kisahnya
Bocah Gantung Diri, Kisah Nangka Kesukaan & Sepatu Baru Itu
Yang menjadi masalah, menurut Azis, ketika itu Golkar terpecah menjadi dua kubu, yaitu kubu Munas Jakarta yang memilih Agung Laksono sebagai ketua umum dan kubu Munas Bali yang menyetujui Aburizal Bakrie sebagai ketua umum. Hingga 20 Oktober 2015, Mahkamah Agung mengabulkan sebagian permohonan Aburizal dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta yang mengakui kepemimpinan Agung Laksono.
Selama ini, Golkar versi Aburizal Bakrie dikenal sebagai pengusung utama Koalisi Merah Putih, yang dipimpin Partai Gerindra.
SIMAK PULA
Di Sini, Mayat Benar-benar Bisa Hidup, Jalan bak Zombie
Ingin Mandiri, Wali Kota Batu Tolak Kucuran Dana Des
Setelah kembali bersatu pada Silaturahmi Nasional kemarin, Golkar mengatakan pihaknya akan mendukung pemerintahan. Aburizal dengan legowo menerima keputusan itu. Menanggapi hal ini, Azis mengaku tidak takut bersaing dengan Golkar karena sejak awal didirikan, pada akhirnya partai berlambang pohon beringin itu akan selalu pada posisi mendukung pemerintah.
Terlebih kader Golkar, Jusuf Kalla, juga duduk di kursi pemerintahan sebagai wakil presiden. "PAN enggak takut saingan sama Golkar. Kan Golkar dari lahir gennya sudah pro pemerintah. Enggak mungkin beroposisi. Saya lebih yakin sikap Golkar akan lebih mendukung pemerintah. Kalau kritis, ya, kritis. Tapi akan tetap mendukung pemerintah," kata Azis.
DESTRIANITA K.
BACA JUGA
EKSKLUSIF: Suap Obat, Dokter Terima Mobil Yaris hingga Camry
Mayat Hilang, Polisi Temui Tubuh Berserak di Rumah Pria Ini