TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Makassar mulai mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) bela negara. “Ini adalah pendidikan bela negara yang pertama di lingkup pemerintah Kota Makassar,” kata Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Kota Makassar, Kasim Wahab, Rabu 4 November 2015.
Menurut Kasim, diklat bela negara akan menjadi diklat wajib bagi seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebelum mengikuti pra jabatan. Diklat ini juga menjadi bagian dari persyaratan khusus yang akan diberlakukan kepada pemangku jabatan eselon empat yang akan mengikuti diklat pimpinan IV.
“Tenaga kontrak jangka waktu terbatas pun akan diikutkan diklat bela negara sebelum dinyatakan dapat diperpanjang kontak kerjanya dengan pemkot sebelum diberlakukannya Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja(PPPK),” kata Kasim.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 3 sampai 6 November 2015 ini diikuti 100 peserta dari CPNS umum dan tenaga honorer kategori dua (K2). Bertempat di Markas Rindam VII Wirabuana Pakkatto, Kabupaten Gowa. Saat pembukaan, peserta baik laki-laki maupun perempuan mengenakan pakaian militer khas TNI Angkatan Darat.
Asisten 1 Bidang Pemerintahan Kota Makassar Sabri mengatakan, diklat bela negara merupakan suatu program yang sangat strategis dalam mengakulturasi nilai-nilai kejuangan para pendiri bangsa. Selain itu, diklat bela negara akan menumbuhkan sikap disipilin, patriotisme dan nasionalisme.
"Pendidikan dan pelatihan bela negara merupakan pengejawantahan pemahaman tentang pilar-pilar kebangsaan yang senantiasa harus menjadi pedoman dan pegangan bersama dalam membangun negara," kata Sabri.
Ridha Rasyid, panitia diklat bela negara mengatakan, selama 4 hari peserta akan mendapatkan pelatihan fisik sebanyak 60 persen dan teori sebesar 40 persen. “Peserta juga akan diajari cara memegang senjata. Sementara untuk teori lebih banyak soal patriotisme dan nasionalisme,” kata Ridha.
Menurut dia, pemerintah kota memilih Rindam karena memiliki fasilitas yang lengkap. Serta punya standar pelatihan yang baik. “Kita juga akan bekerja sama dengan TNI AL, TNI AU dan Polri. Jadi tidak hanya dengan TNI AD,” kata Ridha.
MUHAMMAD YUNUS