TEMPO.CO, Parepare - Keluarga Andi Fikri, siswa kelas X SMA Negeri 5 Parepare, Sulawesi Selatan, Senin, 2 November 2015, melapor ke pihak sekolah ihwal tindak kekerasan terhadap Fikri, yang dilakukan kakak kelasnya.
Salah seorang keluarga Fikri, Irwan menceritakan tindak kekerasan itu terjadi pada Minggu dinihari, 1 November 2015. Sat itu SMA Negeri 5 sedang menyelenggarakan sebuah program, yang menggunakan sistim asrama di Jalan Kelapa Gading, Kelurahan Bumi Harapan, Kota Parepare.
Dalam acara itu, puluhan orang yang merupakan kakak kelas Fikri dari kelas XI dan XII melakukan beragam jenis tindak kekerasan. Mulai dari intimidasi, menculik, hingga penganiayaan. Akibatnya, Fikri mengalmi luka lebam di bagian perut dan lengannya.
"Mereka seperti mafia. Belum apa-apa sudah main culik. Kami minta sekolah ikut bertangung jawab atas kejadian itu, " ujar Irwan, yang merupakan paman Fikri, Senin, 2 November 2015.
Iwan menegaskan, pihak keluarga tidak bisa menerima aksi kekerasan terhadap Fikri yang dilakukan oleh kakak kelasnya. Mereka harus ditindak tegas. Jika tidak, pihak keluarga melaporkan kasus kekerasan itu kepada kepolisian. "Untuk sementara waktu, kami tarik anak kami sampai ada keputusan dari pihak sekolah," ujarnya.
Kepala SMA Negeri 5 Parepare Mas'ud mengatakan guru pembimbing atau guru konseling telah memanggil sejumlah siswa yang disebut terlibat aksi kekerasan terhadap siswa kelas X. "Guru pembimbing melakukan klarifikasi terhadap sejumlah siswa," ucapnya.
Mas'ud mengatakan tidak benar telah terjadi penculikan mauppun penganiayaan. "Tidak ada penculikan. 10 siswa yang dimintai klarifikasi juga membantah ada penganiayaan,” tuturnya.
Meski demikian, Mas’ud tetap menyelidiki kebenaran kasus itu. Jika benar terbukti terjadi aksi kekerasan, seperti penculikan dan penganiyaan, maka para siswa yang melakuannya dijatuhi sanksi tegas. Mereka diberhentikan dari sekolah.
"Kalau jelas keterlibatan siswa kami, maka akan dikembalikan kepada orang tua mereka masing-masing. Beri kesempatan kami dan guru pembimbing menyelidikinya,” kata Mas’ud.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare Anwar Saad saat dimintai konfirmasi justeru baru mengetahui adanya tindakan kekerasan terhadap yunior oleh senior di SMA Negeri 5 Parepare. "Saya baru tahu, besok kami akan panggil pihak sekolah."
DIDiET HARYADI SYAHRIR