Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demi Islah Golkar, Kubu Agung Laksono Bubar?  

image-gnews
Wakil ketua Partai Golkar hasil Bali Nurdin Halid, memberikan keterangan kepada awak media terkait pelaksanaan silaturahim nasional rekonsiliasi antara dua kubu kepengurusan Partai Golkar, di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 30 Oktober 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Wakil ketua Partai Golkar hasil Bali Nurdin Halid, memberikan keterangan kepada awak media terkait pelaksanaan silaturahim nasional rekonsiliasi antara dua kubu kepengurusan Partai Golkar, di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 30 Oktober 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spanduk berukuran raksasa diturunkan dari taman bagian tengah kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, di Slipi, Jakarta Barat. Wajah trio kepengurusan Golkar versi Musyawarah Nasional Jakarta, Agung Laksono, Zainuddin Amali, dan Sari Yuliati, yang selama setahun terakhir menghias spanduk itu, kini tak ada lagi. Penurunan banner tersebut menjadi penanda islah bagi konflik kepengurusan Partai Golkar.

"Mulai 1 November, kami akan lihat potensi Golkar baru," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Yorrys Raweyai, saat memberi keterangan pers, Jumat, 30 Oktober 2015.

Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali, Nurdin Halid, turut hadir dalam acara konferensi pers itu. Begitu pun Nurul Arifin, kader Golkar yang kini memperbantukan tugas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto sebagai staf ahli.

Perseteruan panjang yang dipicu konflik pengurusan antara kubu Munas Jakarta (pimpinan Agung Laksono) dan Munas Bali (pimpinan Aburizal Bakrie) itu mulai mencair setelah kedua pihak sepakat mengakhiri konflik dan menggagas agenda silaturahmi nasional di kantor DPP Golkar, Slipi, pada 1 November 2015.

Yorrys menjelaskan, forum silaturahmi digagas atas restu pimpinan partai kedua kubu. Para pinisepuh partai, seperti Jusuf Kalla, B.J. Habibie, dan Akbar Tandjung juga memberi dukungan. Mereka berharap forum itu mampu menghapus sekat kepentingan di antara dua kelompok yang selama ini dianggap mengganjal agenda besar partai dalam kancah politik nasional. "Kita akan bangun komunikasi baru demi Partai Golkar," kata Yorrys.

Menurut Yorrys, forum silaturahmi terbuka untuk seluruh pimpinan dan kader partai. Panitia penyelenggara juga mengundang 238 kader Golkar yang sedang menyiapkan diri bertarung dalam bursa pemilihan kepala daerah. Forum silaturahmi rencanannya dibuka oleh mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla, yang saat ini menjabat Wakil Presiden RI. Ketua Umum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie, didaulat sebagai pembicara kedua, sekaligus terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, di mana tempat bagi Agung Laksono? Menurut Yorrys, panitia sepakat tak memberi panggung bagi Agung. Kata sambutannya akan diwakili Aburizal Bakrie. Tapi, kata Yorrys, skenario itu bukanlah penanda kekalahan kubu Munas Jakarta. Sebab, putusan kasasi yang memenangkan gugatan Aburizal dianggap sebagai pengakuan kembali atas kepengurusan Golkar versi Munas Riau (tahun 2009) yang mendaulat kepemimpinan Aburizal Bakrie.

Wakil Ketua Umum kubu Aburizal Bakrie, Nurdin Halid, mengatakan forum silaturahmi merupakan jalan untuk meretas kembali khitah partai yang menjunjung asas demokrasi Pancasila lewat mekanisme musyawarah mufakat. Namun ia enggan merinci apa saja kesepakatan yang terjalin di antara kedua kubu saat menyepakati forum silaturahmi tersebut. "Sudah ada kesepakatan dan kesepahaman saat Aburizal dan Agung Laksono bertemu," ucapnya.

Yorrys berharap forum silaturahmi mampu menghilangkan perbedaan kedua kubu dan menyatukan kepentingan untuk memuluskan agenda dan strategi partai, khususnya untuk menghadapi pilkada serentak, yang akan digelar pada 9 Desember mendatang.

"Jadi, ke depan tak boleh lagi ada pernyataan Munas abal-abal," kata Yorrys. "Dan sejak saat ini, kantor DPP di Slipi menjadi milik seluruh kader partai."

RIKY FERDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

6 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck


Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

9 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau kendaraan niaga listik pada pameran kendaraan niaga Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat 8 Maret 2024. Industri kendaraan niaga mencatat produksi sebesar 215.000 unit dengan penjualan domestik sebesar 200.000 unit tahun lalu. Kinerja ekspor kendaraan niaga juga selalu mengalami peningkatan dari tahun 2021-2023. Di mana pada tahun 2023 nilai ekspor sebesar 437 juta dolar AS, naik 33 persen dari tahun 2022 yang tercatat 328 juta dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.


Partai Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Gibran: Nanti Dibicarakan Lagi

9 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) berswafoto dengan anggota partai usai menghadiri acara konsolidasi Partai Golkar se-Sumbagsel di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 26 Januari 2024. Golkar menargetkan perolehan suara di atas 55 persen suara untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden no urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Sumbagsel.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Partai Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Gibran: Nanti Dibicarakan Lagi

Partai Golkar meminta jatah 5 kursi menteri, namun Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa keputusan akhir ada di tangan capres Prabowo Subianto.


MKGR Klaim Tak Ada Tekanan untuk Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi

11 hari lalu

Organisasi pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) mendeklarasikan dukungan secara aklamasi kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024 - 2029. Deklarasi itu dilakukan di Restoran Batik Kuring, Jakarta Selatan pada Minggu, 17 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
MKGR Klaim Tak Ada Tekanan untuk Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi

Adies menyebut, dukungan pada Airlangga merupakan dukungan spontan karena prestasi selama memimpin Golkar.


MKGR Serahkan Penetapan Jadwal Munas Golkar ke Airlangga

11 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat konferensi pers usai rapat pleno bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan kader Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Fath Putra Mulya
MKGR Serahkan Penetapan Jadwal Munas Golkar ke Airlangga

Dia menegaskan MKGR juga mendukung Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk periode ketiga 2024-2029.


Hasrat Jokowi Kuasai Partai Golkar Lewat Bahlil Lahadalia

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo kini mengincar kursi Ketua Umum Partai Golkar lewat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia..
Hasrat Jokowi Kuasai Partai Golkar Lewat Bahlil Lahadalia

Presiden Jokowi mengincar kursi Ketua Umum Partai Golkar melalui Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. yang akan bertarung dalam Munaslub.


Politikus Golkar Bilang Dukungan DPD ke Airlangga Jadi Ketum Lagi Bukan karena Tekanan

12 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam kegiatan syukuran dan konsolidasi partai di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 15 Maret 2024. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Politikus Golkar Bilang Dukungan DPD ke Airlangga Jadi Ketum Lagi Bukan karena Tekanan

Dalam kesempatan itu, mereka juga sempat meneriakkan "Airlangga aklamasi" sebanyak tiga kali sebelum konferensi pers dimulai.


Jokowi Masuk Bursa Caketum, Politikus Golkar Bilang Aturan AD/ART Jadi Penghalang

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) bersiap memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu, 2 April 2023. Acara tersebut turut dihadiri para ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah seperti PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, dan PKB. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jokowi Masuk Bursa Caketum, Politikus Golkar Bilang Aturan AD/ART Jadi Penghalang

Erwin menuturkan, Jokowi perlu mengikuti prosedur yang berlaku jika ingin bergabung dan bersaing dalam pemilihan Ketua Umum Golkar.


Sejumlah Kader Golkar Tidak Persoalkan Bahlil Masuk Bursa Ketum Partai

13 hari lalu

Menteri BKPM Bahlil Lahadalia saat menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
Sejumlah Kader Golkar Tidak Persoalkan Bahlil Masuk Bursa Ketum Partai

Bahlil diketahui tidak masuk dalam struktur kepengurusan di pusat maupun daerah partai beringin saat ini.


Isu Presiden Jokowi Bakal Berlabuh ke Golkar, Apa Kata Politikus Golkar dan Petinggi PDIP?

14 hari lalu

Presiden Jokowi (ketiga kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kiri) dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (kedua kanan) saat menghadiri acara puncak HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.  Perayaan HUT ke-58 Partai Golkar tahun 2022 ini mengusung tema
Isu Presiden Jokowi Bakal Berlabuh ke Golkar, Apa Kata Politikus Golkar dan Petinggi PDIP?

Desas-desus Jokowi bakal gabung ke Golkar mendapatkan tanggapan dari petinggi PDIP. Sementara dari pihak Golkar, respons yang diberikan para kader seniornya cukup beragam