TEMPO.CO, Jakarta – Salah satu inisiator pembentukan panitia khusus Dewan Perwakilan Rakyat untuk menelisik akar kebakaran hutan dan merebaknya kabut asap, Edhy Prabowo, menyatakan rencana pembentukan pansus tidak bertujuan mencari kambing hitam.
"Pansus ini dibentuk bukan untuk mencari kambing hitam dan memojokkan pemerintah, tapi lebih kepada mencari akar masalah beserta solusi agar peristiwa serupa tidak terulang," kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini dalam hak jawabnya kepada Tempo, Jumat, 30 Oktober 2015.
Edhy juga menyatakan pansus tersebut akan bekerja sungguh-sungguh dan tidak akan memprioritaskan studi banding ke luar negeri. Pernyataan Edhy ini membantah berita Tempo.co, Kamis, 28 Oktober 2015, berjudul "Tak Atasi Asap, Pansus Justru Studi Banding ke Benua Amerika". Berita itu sudah diubah menjadi, "Belajar Atasi Asap, Pansus Kaji Opsi Studi Banding ke Brasil".
"Terlebih saat ini Partai Gerindra secara tegas melarang kadernya melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, kecuali bila sangat dibutuhkan," ujar Edhy.
"Berita itu seakan sudah menyimpulkan bahwa pansus tidak akan bekerja mengatasi persoalan asap dan hanya memikirkan studi banding ke luar negeri. Padahal pansus sendiri sejauh ini masih diperjuangkan dan belum terbentuk, apalagi menjalani agenda kerja," tuturnya.
Edhy menegaskan, DPR menyadari bahwa saat ini puluhan juta orang tengah berjibaku melawan kepungan asap. "Pemerintah bersama DPR saling membahu mengatasi persoalan ini," katanya. "DPR tetap mengawasi serta men-support action pemerintah dalam hal kebijakan dan anggaran," ucapnya.
WD | HAK JAWAB