Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasang Bendera di Puncak Merapi, Pendaki Ini Tuai Hujatan

image-gnews
Sejumlah wisatawan mendengarkan penjelasan pemandu tentang gunung Merapi di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Sejumlah wisatawan mendengarkan penjelasan pemandu tentang gunung Merapi di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Maksud hati ingin mendapatkan pujian, ulah pendaki Gunung Merapi  yang satu ini justru menuai kecaman. Adalah Septian Anggara Putra, pendaki dari Adventure 54 Salatiga ini mulanya merasa berbangga hati karena mampu menaklukkan puncak Merapi. Momen pada 11 Oktober 2015 lalu itu kemudian dia tandai dengan memasang bendera Adventure 54 Salatiga.

Lalu seperti biasa, Septian berpose sambil menunjuk bendera. Kemudian foto itu ia unggah media sosial. Disinilah kemudian cacian itu diterima Septian. Pasalnya, bendera itu ia pasang di tiang penyangga kamera pengintai CCTV milik  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Karuan saja kamera pengintai tersebut tidak mampu menangkap kondisi di sekeliling kawah Merapi karena tertutup oleh bendera berukuran 30 x 50 sentimeter. Di media sosial, foto Septian dengan latar belakang benderanya itu banjir cacian dan hujatan.

Kepala BPPTK I Gusti Made Agung Nandaka mengatakan ulah Septian itu sangat berbahaya. Pantauan kondisi terkini dari kawah Merapi menjadi terhambat akibat tertutup oleh bendera yang dipasang Septian. “Itu bukan tiang bendera,” ujarnya usai pemanggilan terhadap Septian di kantor BPPTK di Jalan Cendana, Yogyakarta, Kamis, 29 Oktober 2015.

Tidak mau kejadian itu berulang, BPPTK memanggil Septian untuk dimintai keterangan sekaligus diberi wejangan. Septian hari ini datang bersama tiga kawannya yang saat itu ikut pendakian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agung Nandaka mengatakan pemantauan aktivitas Gunung  Merapi dilakukan salah satunya dengan pemantauan visual melalui kamera CCTV. Pemantauan ini sangat penting untuk   mengetahui perubahan kondisi di puncak setiap saat secara real time.

Pada Selasa, 27 Oktober lalu,   bendera yang menutupi CCTV diambil oleh Petugas Pemantau Gunung Api Pos Babadan Tri Mujiyanto.  BPPTKG memasang 16 CCTV untuk memantau aktivitas Gunung Merapi, masing-masing satu di puncak dan Pasar Bubrah dan 14 lainnya tersebar di beberapa sungai yang berhulu di Merapi.

Saat datang ke kantor BPPTKG, Septian terlihat ketakutan. Ia mengaku saat memasang bendera yang menjadi nama toko peralatan pendakian gunung miliknya itu tidak ada yang menegur. Ia jalan sampai puncak karena ikut pendaki yang lainnya. "Saya mohon maaf," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

13 jam lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

9 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

25 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

25 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

27 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

28 hari lalu

Gunung Marapi yang mengeluarkan batu pijar terlihat dari Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Jumat 23 Februari 2024 malam. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak Senin (19/2/2024) hingga Jumat (23/2) sore, aktivitas gunung yang berstatus siaga level III tersebut meningkat dengan 13 kali letusan dan 219 kali hembusan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

34 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

35 hari lalu

Kondisi Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara saat meletus pukul 17.12 WIT, Sabtu, 12 Januari 2019. BNPB
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.


Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

36 hari lalu

Seorang warga melihat Erupsi Gunung Marapi yang kembali terjadi di Sumatera Barat, Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

Sudah ada 42 kali letusan Gunung Marapi sejak awal Februari 2024 hingga hari ini. Abunya sempat menyundul ketinggian 900 meter.


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

37 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.