Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasang Bendera di Puncak Merapi, Relawan Polisikan Pendaki

image-gnews
Sejumlah anggota tim SAR Boyolali memantau arah angin puncak Gunung Merapi sebelum melakukan evakuasi pendaki yang terjatuh di kawah Gunung Merapi, Boyolali, 17 Mei 2015.  Eri  dilaporkan terjatuh ke kawah Merapi sedalam 200 meter pada Sabtu, 16 Mei 2015.  ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah anggota tim SAR Boyolali memantau arah angin puncak Gunung Merapi sebelum melakukan evakuasi pendaki yang terjatuh di kawah Gunung Merapi, Boyolali, 17 Mei 2015. Eri dilaporkan terjatuh ke kawah Merapi sedalam 200 meter pada Sabtu, 16 Mei 2015. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Meskipun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta sudah memaafkan, tapi rupanya para relawan yang bertugas di Gunung Merapi masih tidak terima dengan ulah Septian Anggara Putra yang memasang bendera di tiang penyangga kamera pengawas CCTV di puncak Merapi.

"Kalaupun BPPTK dan Taman Nasional Gunung Merapi memaafkan, kami para relawan tidak memaafkan. Bahkan akan kami laporkan ke polisi," kata Bakat Setiawan alias Lahar, relawan Barameru, Kamis, 29 Oktober 2015.

Bakat beralasan perbuatan Septian itu telah mengganggu proses pemantauan aktivitas Gunung Merapi. Jika pemantauan aktivitas vulkanik terganggu, maka bisa membahayakan masyarakat umum. Para relawan, kata Bakat, tidak bisa menahan kemarahannya terhadap Septian.

Kemarahan itu mereka lampiaskan kepada Septian setelah si pendaki menerima penjelasan dari BPPTK soal pemantauan aktivitas gunung dan fungsi alat-alat seismik. Saat Septian keluar dari kantor BPPTK, para relawan menghukum Septian dan tiga kawannya dengan jalan jongkok. Masih belum cukup, salah satu relawan menendang pemuda itu dari belakang.

Para relawan Merapi itu sangat menjaga etika jika mendaki gunung. Mereka membantu pemantauan bahkan membantu pemasangan alat dan pengambilan contoh bebatuan. Jika ada insiden kecelakaan dan pendaki hilang, merekalah yang berada di garda depan untuk menyelamatkan. "Sudah kami siapkan materi untuk lapor polisi," kata Bakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Septian Anggara Putra, pendaki dari Adventure 54 Salatiga ini mulanya merasa berbangga hati karena mampu menaklukkan puncak Merapi. Momen pada 11 Oktober 2015 itu kemudian dia tandai dengan memasang bendera Adventure 54 Salatiga berukuran 30 x 50 sentimeter.

Lalu seperti biasa, Septian berpose sambil menunjuk bendera. Kemudian foto itu ia unggah media sosial. Di sinilah kemudian cacian itu diterima Septian. Pasalnya, bendera itu ia pasang di tiang penyangga kamera pengintai CCTV milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencananaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTK I Gusti Made Agung Nandaka lantas memanggil Septian dan tiga kawannya sesama pendaki. Kepada Setian dan kawannya, Agung Nandaka mengatakan pemantauan aktivitas Gunung Merapi dilakukan salah satunya dengan pemantauan visual melalui kamera CCTV. Pemantauan ini sangat penting untuk mengetahui perubahan kondisi di puncak setiap saat secara real time.

MUH. SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

10 jam lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

9 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

24 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

24 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

27 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

28 hari lalu

Gunung Marapi yang mengeluarkan batu pijar terlihat dari Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Jumat 23 Februari 2024 malam. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak Senin (19/2/2024) hingga Jumat (23/2) sore, aktivitas gunung yang berstatus siaga level III tersebut meningkat dengan 13 kali letusan dan 219 kali hembusan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

34 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

35 hari lalu

Kondisi Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara saat meletus pukul 17.12 WIT, Sabtu, 12 Januari 2019. BNPB
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.


Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

36 hari lalu

Seorang warga melihat Erupsi Gunung Marapi yang kembali terjadi di Sumatera Barat, Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

Sudah ada 42 kali letusan Gunung Marapi sejak awal Februari 2024 hingga hari ini. Abunya sempat menyundul ketinggian 900 meter.


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

37 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.