TEMPO.CO, Padang - Presiden Republik Indonesia periode 2009-2014, Susilo Bambang Yudhoyono, menunaikan salat meminta hujan atau istisqa di Masjid Ganting, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu, 28 Oktober 2015. SBY berharap kebakaran hutan dan lahan segera padam dan kabut asap yang menyelimuti sejumlah provinsi di Sumatera dan Kalimantan segera hilang.
Dalam pidatonya, SBY meminta masyarakat yang menjadi korban bencana asap tetap bersabar dan tegar. Dia meminta warga tetap berikhtiar agar masalah ini bisa segera diatasi. "Ketika kita menghadapi persoalan yang berat dan ujian seperti itu (bencana asap), kita tidak boleh berputus asa," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, SBY, yang mengenakan peci hitam dan baju koko putih, tiba di Masjid Raya Ganting, yang mulai dibangun pada 1805, sekitar pukul 10.00 WIB. Ikut bersama rombongan, Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
Menurut SBY, kebakaran hutan dan lahan tahun ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Karena itu, seluruh rakyat Indonesia harus berusaha sekuat tenaga dengan bekerja siang dan malam dalam menyelesaikan musibah ini. Kemudian, rakyat harus berserah diri dan meminta pertolongan Allah.
Jika dua hal itu dilakukan, kata SBY, Allah akan memberi pertolongan. Sebab, sudah banyak kisah di dunia ini, musibah besar bisa diatasi dengan menjalankan dua hal tersebut. "Hari ini kita melakukan itu, memohon kepada Allah di Masjid Ganting agar musibah asap dan kebakaran hutan ini bisa kita atasi oleh kita semua," ujarnya.
SBY mengajak seluruh warga negara Indonesia bersatu mengatasi asap akibat kebakaran hutan dan lahan dan berhenti saling menyalahkan. "Yang lebih penting, mari mawas diri dan bertafakur. Instrospeksi, apa yang salah dengan bangsa Indonesia," ujarnya.
SBY tiba di Kota Padang pada Selasa siang, 27 Oktober 2015. Presiden RI dua periode ini akan menyelesaikan beberapa agendanya di kota ini hingga Kamis, 29 Oktober 2015.
ANDRI EL FARUQI
Video tentang Kebakaran Hutan dan Bencana Asap: