TEMPO.CO, Jakarta - WNI dan diaspora Indonesia di Amerika Serikat sangat antusias berdialog dengan Presiden Joko Widodo di Wisma Tilden, AS. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk AS, Budi Bowoleksono, mengatakan 1.250 kursi yang disiapkan untuk WNI dan diaspora ini ludes dalam waktu tiga jam saja.
"Awalnya kami merencanakan hanya 500 kursi. Supaya adil, kami membuka pendaftaran online. Dalam waktu satu jam, sold," kata Duta Besar Budi, Ahad, 25 Oktober 2015.
Kedutaan kemudian menambah pendaftaran online untuk 750 kursi dan habis dalam waktu dua jam. "Luar biasa, yang hadir 1.250 orang, mungkin lebih dari itu," ujar Budi.
Pihaknya juga melakukan live streaming yang difasilitasi KBRI agar masyarakat Indonesia di AS yang tidak mendapat kesempatan untuk hadir di Wisma Tilden dapat menyaksikan langsung melalui YouTube. Tepuk tangan dan suara masyarakat meneriakkan nama Jokowi terus terdengar di Wisma Tilden. Banyak warga berdesakan untuk mengabadikan momen kehadiran Presiden Jokowi menggunakan kamera ponsel mereka.
Topik Pilihan: Jokowi ke Amerika
Presiden menyempatkan diri berdialog dengan masyarakat dan diaspora Indonesia di AS dengan sejumlah isu aktual yang ditanyakan langsung oleh masyarakat kepada Jokowi. Mereka bertanya soal target pembangunan proyek listrik di Tanah Air, pembahasan terkait dengan Undang-Undang Dwikewarganegaraan untuk anak dari hasil perkawinan campur, tentang asap yang membuat warga di AS merasa malu karena Indonesia dianggap sebagai penyebab polusi, soal korupsi, hingga illegal mining. Masyarakat yang hadir pada kesempatan itu berasal dari 24 negara bagian di AS.
Soal antusiasnya warga bertemu Presiden, Jokowi memiliki pengalaman dimarahi WNI yang tinggal di Qatar saat kunjungan resmi ke negara itu beberapa waktu lalu. "Waktu di Qatar, saya juga bertemu sekitar 300 WNI di Qatar. Karena yang enggak bisa masuk ribuan, yang dimaki-maki saya. Padahal saya enggak mengerti, saya enggak tahu, yang dimaki-maki saya," tutur Jokowi.
Jokowi mengatakan dia tidak tahu dan sama sekali tidak mengundang mereka. Namun Jokowi memahami betapa masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri ingin bertemu presidennya. "Kalau yang ngundang saya, saya taruh di lapangan sepak bola semuanya," ucap Jokowi.
ANTARA