TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Asyura yang digelar di Stadion Sidolig Kota Bandung, pada Jumat, 23 Oktober 2015 berjalan lancar. "Tidak ada pembubaran ataupun membubarkan diri seperti diberitakan oleh media sebelumnya," ujar Ketua Umum Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Syamsuddin Baharuddin kepada Tempo, Minggu, 25 Oktober 2015.
Menurut Syamsuddin, selama acara berlangsung tak ada ganggaun sama sekali. Acara dimulai selesai Isya hingga berakhir pada jam 21.00, sesuai kesepakatan awal panitia dengan pihak pengelola gedung.
Meskipun ada gangguan dari demonstran anti-syiah yang berunjuk rasa di depan stadion, hal itu tidak mengganggu acara peringatan syahidnya cucu Rasulullah, Imam Husein. Massa anti-syiah baru datang ketika acara sudah selesai.
Jamaah yang hadir dalam peringatan tersebut berjumlah lebih dari 3 ribu orang yang berasal dari Kota Bandung dan sekitarnya. Mereka adalah perwakilan IJABI dari berbagai kota di Jawa Barat dan kota lain di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Asyura diawali pembacaan ayat suci Al-Quran, shalawatan, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, hymne dan mars IJABI, dan pembacaan Pancasila.
Alunan lagu berisi syair kecintaan kepada Nabi Muhammad saw dan Ahlulbaitnya yang dibawakan murid-murid dari sekolah-sekolah Muthahhari juga menghiasi acara Asyura.
Puncak Asyura ditandai ceramah dan pembacaan Maqtal Imam Husain oleh Ketua Dewan Syura IJABI KH DR Jalaluddin Rakhmat M.Sc. Tema Asyura tahun ini adalah “Dengan semangat Husaini, semaikan Cinta Muhammadi, Berkhidmat untuk Negeri.
Dalam ceramahnya Ustadz Jalal –sapaan akrab Jalaluddin Rakhmat- menceritakan kisah perjuangan para teladan suci dan sahabatnya setianya dalam mempertahankan kemurnian ajaran Islam Muhammadi.
IQBAL T. LAZUARDI S
Berita ini merupakan klarifikasi dari pihak IJBAI terkait pemberitaan Tempo.co sebelumnya, yang berjudul 'Ratusan Pengunjuk Rasa Bubarkan Acara Asyura di Bandung'.