Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembantaian Istri dan Mertua, Pelaku Selalu Bawa Pisau Dapur  

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Sumenep Ajun Komisaris Besar Rendra Radita Dewayana mengatakan Beni Sukarno, tersangka pembunuhan sadis di Jalan KH Zaenal Arifin, Kampung Bangselok, Kota Sumenep, menghabisi istri dan mertuanya menggunakan pisau dapur. Kasus pembunuhan ini terjadi Kamis dinihari, 22 Oktober 2015.

"Tersangka memang suka bawa pisau ke mana pun pergi," kata Rendra, Jumat, 23 Oktober 2015.

Menurut Rendra, dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Beni mengaku membunuh keluarga istrinya karena kaget. Ceritanya, tutur Rendra, pada malam kejadian, Beni datang dari Surabaya ke Sumenep menumpang bus.

"Tiba jam 12 malam, tersangka lantas berjalan kaki ke rumah istrinya," ujar Rendra.

Sesampainya di rumah sang mertua, Rendra melanjutkan, Beni masuk ke rumah dengan cara memanjat pintu dinding belakang. Malam itu, Beni hendak mengajak istrinya ke Surabaya.

Saat di dalam, kebetulan istrinya terbangun dan pergi ke kamar mandi. Saat itulah Beni menyelinap masuk ke kamar istrinya. Ketika istrinya, Saradina, masuk kamar, Beni mencolek punggung istrinya. Sontak, Saradina kaget dan berteriak histeris. Teriakan itu membuat Beni kalap dan menusuk dada istrinya dengan pisau.

Ribut-ribut itu membangunkan seisi rumah. Suhairiyah, mertua perempuan Beni, mendatangi kamar anaknya untuk melerai, tapi Beni malah menusuknya. Berikutnya, giliran Abdul Rahman, mertua lelakinya, yang datang. Dia mencoba melawan Beni dengan pentungan. "Tapi Beni membalasnya dengan tusukan," tutur Rendra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat korban bergelimpangan, Rendra melanjutkan, Beni mencoba kabur dengan memanjat tembok belakang. Namun upaya itu dihalangi Hengky Tornando, keponakan Saradina. Tornando menarik lengan Beni. Namun tersangka, yang masih menggenggam pisau, juga menusuk dada Nando. "Nando masih dirawat di rumah sakit," ucap Rendra.

Setelah dicari selama kurang-lebih 16 jam, kata Rendra, Beni akhirnya berhasil ditangkap. Setelah membunuh, Beni bersembunyi di plafon rumah tetangganya. "Rumah itu dua lantai, lantai atas memang tidak dipakai, di situ tersangka bersembunyi."

Menurut Rendra, persembunyian Beni terungkap karena dia kehausan. Beni turun ke dapur rumah, tapi kepergok sang pemilik. Pemilik rumah kemudian melapor kepada petugas yang ada di lokasi. "Melihat Beni, keluarga korban sempat emosi, tapi tersangka berhasil kami bawa ke Polres," kata Rendra.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sumenep Inspektur Satu I Gede Pranata Wiguna mengatakan tersangka Beni dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 44 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga. Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara. "Kami juncto-kan dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara dan Pasal 80 ayat 2 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya 7 tahun penjara," ujar Pranata.

MUSTHOFA BISRI

Baca juga:
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

23 jam lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

3 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

8 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

9 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

12 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

12 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

13 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.


Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

16 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri