TEMPO.CO, Sumenep - Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Sumenep akhirnya berhasil menangkap Beni, pelaku pembunuhan sadis terhadap istri dan dua mertuanya. "Ditangkap sekitar pukul 19.30 tadi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sumenep Inspektur Satu I Gede Pranata Wiguna, Kamis malam, 22 Oktober 2015.
Beni ditangkap tak jauh dari rumah mertuanya, Abdul Rahman, yang sekaligus menjadi lokasi pembunuhan. Menurut Pranata, Beni ditemukan sedang bersembunyi di plafon sebuah rumah berlantai dua milik tetangganya. "Lantai dua rumah itu memang tidak dipakai. Di situ tersangka bersembunyi setelah membunuh," ucapnya.
Terungkapnya persembunyian Beni, ujar dia, karena tersangka kehausan setelah seharian sembunyi. Seusai isya, Beni turun ke lantai dasar rumah itu menuju dapur untuk mengambil air. Saat itu, tanpa sengaja, pemilik rumah memergoki. "Kelihatan orang, Beni naik lagi ke atas," tutur Pranata.
Melihat ada orang tak dikenal di rumahnya, pemilik langsung melapor polisi yang memang sedang berjaga di rumah duka. Saat digiring petugas, warga yang emosi berupaya memukuli Beni. Namun polisi dengan sigap berhasil membawa Beni dari kerumunan massa. "Sekarang tersangka masih diperiksa secara intensif," kata Pranata.
Aksi sadis Beni terjadi pada Kamis dinihari, 22 Oktober 2015, di Kampung Bangselok, Kecamatan/Kota Sumenep. Pemuda pengangguran warga Tanjung Perak, Surabaya, itu nekat menghabisi mertuanya, Abdul Rahman dan Suhariah, serta istrinya, Saradina, karena diduga sakit hati lantaran pernah diusir dan keinginan rujuknya ditolak.
Baca Juga:
Selain ketiga korban, Nando, keponakannya, juga dibacok Beni. Kondisi Nando saat ini kritis dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Moh Anwar, Sumenep.
MUSTHOFA BISRI
Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri