TEMPO.CO, Padang - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Barat menyediakan tempat pengungsian bagi korban kabut asap. Terutama bagi warga yang berada di provinsi tetangga, yaitu Riau dan Jambi.
"Kami prihatin atas kondisi asap di Riau. Makanya kami akan menyediakan tempat untuk evakuasi ke wilayah yang lebih aman, seperti Kota Padang," ujar Direktur Walhi Sumatera Barat Uslaini kepada Tempo, Kamis, 22 Oktober 2015.
Menurut dia, meskipun turut diselimuti asap, kondisi Kota Padang tak separah di Riau. Asap di kota ini masih fluktuatif.
Uslaini menambahkan, gerakan solidaritas korban pencemaran udara karena kabut asap ini memprioritaskan evakuasi bagi kelompok rentan, seperti anak-anak dan ibu-ibu hamil. Sebab, udara di Riau tak memungkin bagi mereka untuk terus bertahan.
Apalagi bagi masyarakat yang tak mampu menyewa hotel. Mereka membutuhkan tempat pengungsian tanpa harus mengeluarkan biaya.
Walhi menggalang dukungan ini melalui media sosial. Mereka sedang mencari masyarakat Kota Padang yang bersedia meminjamkan rumah kosong atau kamar untuk ditempati para pengungsi.
"Kita sebar melalui grup WhatsApp. Setelah satu jam disebar, kami sudah dapat 25 kamar," ujarnya. Jumlah tempat pengungsian ini masih berpotensi akan bertambah.
Menurut dia, Walhi Sumatera Barat juga berkoordinasi dengan Walhi Riau dan masyarakat sipil setempat untuk bisa mengidentifikasi korban asap yang membutukan tempat pengungsian.
"Bagi keluarga yang mempunyai anak serta wanita hamil dan menyusui, membutuhkan tempat menginap, kami akan berusaha mencari tempat. Silahkan hubungi kami di nomor 081374342663," ujarnya.
Kantor bersama, AJI Padang, LBH Pers Padang, dan Lembaga Antikorupsi Integritas bersedia menyediakan ruangan untuk korban asap yang akan mengungsi di Kota Padang.
"Kita sediakan satu ruangan untuk korban pengungsi. Kita sudah koordinasi dengan Walhi Sumatera Barat," ujar Ketua AJI Padang Yuafriza, Kamis, 22 Oktober 2015.
ANDRI EL FARUQI