TEMPO.CO, Makassar - Kakak Dewie Yasin Limpo, Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan, keluarga menyerahkan kasus Dewie pada proses hukum. Keluarga juga akan menghormati semua proses hukum yang sedang berlangsung. "Diharapkan, proses hukum yang dilalui bisa dijalani dengan baik," ujar Syahrul yang juga merupakan Gubernur Sulawesi Selatan itu kepada Tempo, Kamis, 22 Oktober 2015.
Syahrul menegaskan, keluarga tidak mempermasalahkan proses hukum yang sedang berlangsung pada Dewie. "Saya percaya penegakan secara hukum yang adil. Yang salah harus disalahkan dan kalau tidak akan dibuktikan," katanya.
Ia juga memastikan kasus yang menimpa adiknya itu tidak ada sangkut pautnya dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. "Termasuk juga dengan proyek-proyek yang ada di Sulawesi Selatan, insya Allah saya menjamin itu," ujar Syahrul.
Syahrul mengatakan hingga saat ini ia belum berkomunikasi dengan Dewie. Menurutnya, setelah penangkapan hingga hari ini, keluarga belum bisa menghubungi Dewie. "Saya juga prihatin dengan kasus yang menimpa Dewie, namun sejauh ini belum ada rencana menjenguk ke sana, karena masih susah ditemui," paparnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap politikus Hanura, Dewie Yasin Limpo, di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa malam, 20 Oktober 2015. Pelaksana tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi, mengatakan Dewie dicokok karena diduga menerima suap sebesar Sin$ 177.700 atau sekitar Rp 1,7 miliar terkait dengan proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai, Papua, tahun anggaran 2016.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI