TEMPO.CO, Jakarta - Dewie Yasin Limpo, anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI, dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi dalam operasi tangkap tangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa 20 Oktober 2015 malam.
Selain dikenal menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura, Dewie juga tak bisa dipisahkan dari Gubenur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Keduanya adalah saudara kandung, sekaligus dari bagian generasi "klan" Yasin Limpo yang beberapa tahun terakhir memegang posisi penting dalam peta politik di Sulawesi Selatan.
Lahir di Makassar, 8 November 1959, Dewie bukan orang baru di kancah politik. Sebelum mewakili Hanura ke Senayan dengan perolehan suara 39.514 suara pada Pemilihan Umum 2014, Dewie telah aktif di sejumlah partai politik. Ia antara lain pernah bergabung di Partai Bulan Bintang dan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan. Pada 2009, dia juga mencalonkan diri untuk DPR-RI, tapi langkahnya terjegal.
Dewie, sarjana ekonomi STIE Kalpataru Jawa Barat, juga belajar organisasi di seputar lingkaran partai. Sejak 1985 misalnya, dia menjadi bagian Kosgoro, sayap Partai Golkar. Karirnya di Kosgoro melejit dari tingkat kota Makassar, Sulawesi Selatan, hingga menjabat Dewan Pertimbangan PPK Kosgoro pada 2013. Dia juga dikenal aktif pada kegiatan sosial, antara lain dengan menjabat Ketua Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia sejak 2014.
Keluarga Yasin Limpo dikenal dekat dengan lingkaran kekuasaan di Sulawesi Selatan. Setidaknya, enam dari tujuh anak pasangan Yasin Limpo dan Nurhayati memegang posisi penting di berbagai sektor. Yang paling meroket adalah Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan yang menjabat dua periode dan memimpin Partai Golkar di Sulawesi Selatan. Nama Syahrul menggaung ke level nasional, seiring terpilihnya dia menjabat Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi se-Indonesia (APPSI).
Syahrul dan Dewie dilahirkan sebagai anak kedua dan ketiga. Adapun anak pertama Yasin Limpo, Andi Tenri Olle, pernah duduk di DPRD Sulawesi Selatan dan kini mencalonkan diri pada pemilihan Bupati Gowa. Di daerah yang sama, adik keempat, Ichsan Yasin Limpo, tengah menanti akhir masa jabatannya setelah memimpin daerah itu hampir 10 tahun belakangan. Anak Ichsan, Adnan Purichta, juga bersiap melanjutkan tongkat estafet sebagai calon pemimpin di daerah itu.
Di antara tujuh bersaudara, hanya Andi Tenri Engka yang tidak terlibat secara terbuka pada kegiatan politik. Yang banyak diketahui publik adalah statusnya sebagai istri pengusaha Andi Darussalam Tabussala.
Adapun dua anak di urutan bungsu, Haris Yasin Limpo dan Irman Yasin Limpo menempuh jalan berbeda. Haris, Ketua Harian Golkar Makassar, sejak September memimpin Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar. Sedangkan Irman, PNS di lingkup Pemprov Sulsel, didapuk oleh kakaknya untuk menjadi pelaksana tugas Bupati Luwu Timur selama masa pilkada serentak. Dia mencalonkan Wali Kota Makassar pada 2013 tapi kalah pada pemungutan suara.
Keluarga Yasin Limpo rata-rata mengetahui kabar tertangkapnya Dewie sejak malam operasi tangkap tangan. Sempat bungkam, satu persatu akhirnya buka suara. Ichsan misalnya, menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada KPK. Dia menganggap semua orang berstatus sama di depan hukum. “Walau pun yang tersangkut Bu Dewi, proses hukum itu tetap harus didukung bersama,” kata Ichsan di Makassar, Rabu siang.
Ichsan enggan banyak berkomentar seputar kabar penangkapan Dewie. Sampai berita dihimpun dia mengaku belum mendapatkan info resmi dari KPK maupun kabar dari kakaknya itu. Informasi hanya diperoleh dari berita di media massa. “Saya tidak kenal, saya tidak tahu,” katanya saat ditanyai seputar nama-nama orang yang turut diciduk KPK bersama Dewie, serta dugaan kasus yang menjerat mereka. “No comment.”
AAN PRANATA
Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan
Dewie Yasin Limpo, Anggota DPR Ke-55 yang Dijerat KPK