TEMPO.CO, Mojokerto - Sejumlah orang menggerebek rumah dinas Bupati Mojokerto, Jawa Timur. Mereka curiga calon bupati inkumben masih memanfaatkan fasilitas rumah itu sekalipun jabatannya sudah berakhir per 18 Oktober 2015.
Massa yang berasal dari kelompok pendukung calon bupati lainnya itu meyakini kalau calon inkumben Mustofa Kamal Pasa masih menggunakan rumah itu. “Kami menemukan bekas rokok yang baru, botol bir yang masih tersisa, dan sound system yang masih menyala di ruang karaoke,” kata perwakilan massa, Anton Fatkhurahman, Rabu, 21 Oktober 2015.
Anton dan teman-temannya adalah pendukung mantan Wakil Bupati Choirun Nisa yang dalam pilkada tahun ini bersaing dengan Mustofa. Penggerebekan rumah dinas bupati dilakukan pada Selasa petang, 20 Oktober 2015, dengan kawalan petugas Kepolisian Resor Mojokerto Kota dan Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
"Saya yakin kemarin itu masih ada pertemuan disana,” kata Anton menambahkan.
Massa yang diizinkan masuk ke dalam rumah dinas tidak menemukan Mustofa. Tapi mobil Toyota Alphard hitam bernomor polisi S 1001 QQ yang biasa digunakan Mustofa terparkir di garasi rumah dinas.
Anton mengatakan jika Mustofa kemarin masih berada di rumah dinas maka ia melanggar aturan perundang-undangan. “Sebab masih menempati aset negara sementara masa jabatannya sudah habis 18 Oktober,” katanya.
Menanggapi tuduhan ini, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Mojokerto Nanang Soebagyo mengatakan Mustofa sudah tidak berada di rumah dinas. “Beliau sudah tidak di sini, apalagi kalau dikatakan ada rapat dengan pejabat eselon II, itu tidak benar,” kata Nanang.
Nanang berjanji akan berkordinasi dengan Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk memastikan rumah dinas bupati tersebut tidak lagi digunakan pejabat yang sudah habis masa jabatannya. “Kami akan kordinasi dengan Bagian Umum dan instansi terkait tentang persoalan ini. Tolong beri waktu,” ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Kota Ajun Komisaris Besar Nyoman Budiharja juga meminta massa yang curiga agar berkordinasi dengan aparat kepolisian. “Karena ini menyangkut pengamanan aset negara,” katanya.
Mustofa belum bisa dikonfirmasi atas temuan ruang karaoke dan bir di rumah dinas yang selama lima tahun ditempatinya. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Mojokerto Alfiah Ernawati tidak merespons pesan pendek Tempo mengenai masalah ini.
Ketua tim sukses Mustofa dalam Pilkada 2015, Santoso, juga tak menjawab pesan pendek Tempo yang menanyakan keberadaan Mustofa.
ISHOMUDDIN