TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melalui NU Gallery, akan menggelar pameran dan lelang lukisan bertema pesantren di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015, sebagai bagian dari peringatan Hari Santri Nasional.
"Lukisan yang dipamerkan di antaranya karya KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Munawir, D. Zawawi Imron, dan Toto M.S.," kata pengelola NU Gallery, Ubaidillah, yang juga penanggung jawab pameran, di Jakarta, Senin, 19 Oktober 2015.
"Gus Mus sudah mengirimkan beberapa karya yang menjadi ciri khasnya, dengan estetika yang bertema spiritualitas khas pesantren," kata Ubaidillah.
Toto M.S. akan memamerkan karya istimewa bertajuk Hadratus Syaikh, yang merupakan karya lukisan tentang sosok pendiri NU, KH Hasyim Asyari. Sedangkan D. Zawawi Imron, yang digelari "Celurit Emas", selain memamerkan lukisannya, akan membaca puisi Resolusi Jihad.
Selama ini, kata Ubaidillah, lukisan-lukisan bertema pesantren sangat jarang mendapat perhatian. Pesantren hanya dilihat sebagai lembaga pendidikan yang tidak banyak menampilkan narasi estetik ataupun keindahan dalam khazanah tradisinya.
"Padahal pesantren juga memiliki khazanah kesenian yang kaya, di antaranya dalam tembang, syair, dan lukisan," kata Ubaidillah, yang juga Staf Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
Pameran dan lelang lukisan itu turut memeriahkan puncak acara dalam rangkaian Kirab Hari Santri Nasional, yang dimulai pada 18 Oktober, di Tugu Pahlawan, Surabaya, sampai garis finis pada 22 Oktober di Tugu Proklamasi, Jakarta.
Rute kirab ini melalui 18 titik di beberapa kota di pesisir Jawa, dari Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Pekalongan, Cirebon, hingga ke arah Karawang serta berakhir di Jakarta.
Dalam rangkaian kirab, rombongan peserta mengunjungi beberapa ulama, di antaranya Kiai Maimun Zubair (Sarang), Kiai Mustofa Bisri (Rembang), dan KH Dimyati Rois (Kendal).
Tanggal 22 Oktober, sebagai Hari Santri Nasional (HSN), akan dideklarasikan Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Kamis, 22 Oktober 2015.
ANTARA