TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Polri membongkar kasus pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) yang melibatkan 119 warga asing di sejumlah kota di Indonesia.
"Sekarang ini sedang disidik, tersangkanya 119. Warga negara Eropa Timur, Cina, Taiwan," kata Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Anang Iskandar di aula Bareskrim, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Oktober 2015.
Anang menjelaskan, modus yang dilakukan adalah skimming kartu. "Tersangka menduplikasi (kartu) ATM dan mencari tahu PIN-nya. Sehingga bisa digandakan dan bisa diambil di Indonesia," katanya. Ia juga menjelaskan tersangka akan dibawa ke Bareskrim Polri.
Anang mengatakan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri telah diberangkatkan ke Bosnia untuk menangkap pelaku yang diduga menjadi otak pembobol ATM, bernama Iliev Dimitar Nikolov. "Anggota kami sedang menjemput tersangka ke luar negeri. Sudah berangkat."
Kejahatan pembobolan ATM kali ini, kata Anang, merupakan sebuah jaringan internasional yang melibatkan kerja sama antarnegara. "Sebuah sindikat di mana ada yang bagian curi data, bagian duplikasi ATM, ada juga bagian narik (uang). Itu kerja sama antarnegara," katanya.
Jumlah korban dan kerugian masih belum diketahui, tapi Anang memastikan warga negara Indonesia tidak ada yang menjadi korban. "Korban belum ada orang Indonesia. Pelakunya orang asing, korbannya orang asing, hanya saja terjadi di Indonesia."
FRISKI RIANA