TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menegaskan bahwa pelaksanaan ujian nasional di daerah yang terpapar asap tak mengalami perubahan jadwal. “Sejauh ini belum ada sekolah yang libur di atas 29 hari. Maka tidak perlu mengubah kalender akademik,” kata Anies di kantornya, Senin, 19 Oktober 2015.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad menambahkan bahwa pembelajaran akan selesai pada 23 Desember 2015. Ia memprioritaskan proses belajar-mengajar bisa tuntas sehingga ujian nasional tetap dilaksanakan pada awal April 2016.
Untuk menyiasati agar proses belajar-mengajar tuntas, Hamid mangatakan, sekolah memberi waktu belajar ekstra kepada para murid. Penambahan itu dilakukan dengan menggunakan waktu libur siswa untuk tetap belajar. Selain itu, libur setelah ujian semester akan digunakan untuk menambah jam pelajaran bagi siswa.
Hamid berujar bahwa bobot soal UN sesuai dengan standar. Kekhawatiran orang tua siswa paling besar ada di Riau jika materi ujian tak bisa diajarkan hingga tuntas. Namun Hamid yakin siswa bisa mengatasi ketertinggalannya. Bahkan pendidikan sejumlah sekolah di Riau sudah normal. Daerah lain pun sekarang tak mengeluhkan waktu belajar-mengajar yang tak tuntas.
Hamid mengatakan, pada 14-21 September 2015, semua sekolah yang terpapar asap diliburkan karena kondisi indeks standar pencemaran udara melebihi 300. Tapi tetap ada tugas terstruktur yang diberikan sekolah untuk menuntaskan materi. “Ada tugas terstruktur dari guru. Anak-anak dikasih tugas hari Senin, dua hari berikutnya meyerahkan kembali, lalu dikasih tugas lagi,” ujarnya.
DANANG FIRMANTO