TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hanafi Rais menyerahkan keputusan reshuffle kabinet pada Presiden Joko Widodo. "Reshuffle seratus persen urusan presiden dan seratus persen putusan Tuhan," kata Hanafi di gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 19 Oktober 2015.
Hal ini diungkap Hanafi lantaran kabar PAN akan mendapatkan kursi menteri pada reshuffle jilid dua. Ia enggan memastikan apakah PAN benar akan bergabung dengan jajaran menteri pada pemerintahan Jokowi-JK.
Hanafi meminta agar semua pihak menunggu saja hasilnya bagaimana. Menurut dia, hal ini merupakan keputusan presiden sepenuhnya. Hanafi enggan mengandai-andai terkait dengan hal ini.
Ketua Dewan Pengurus Pusat PAN PAN Azis Subekti mengaku PAN telah menyodorkan sejumlah nama kepada Presiden Jokowi. Nama itu disiapkan jika memang akan terjadi reshuffle kabinet. Ia mengatakan nama yang disodorkan tidak lebih dari lima orang.
Mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie M. Massardi, meminta Presiden Joko Widodo tak memberikan jatah kursi menteri kepada PAN jika benar akan kembali melakukan perombakan kabinet. Hal ini untuk menghindarkan kesan dengan bergabung ke partai pendukung akan mendapatkan kursi di kabinet. Adhie meminta pemerintah untuk menetralisasi anggapan ini.
Dengan peringatan satu tahun Jokowi-JK pada Selasa, 20 Oktober mendatang, isu mengenai perombakan kabinet semakin santer berembus. Hingga saat ini memang belum dipastikan apakah reshuffle jilid dua akan dilakukan. Sebelumnya pada Agustus, Jokowi telah melakukan perombakan kabinet.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
Baca juga:
Kalla Mau Evaluasi KPK, Terlalu Banyak Tangkap Orang?
PDIP Siaga, PAN Diajak Bicara: Ada Reshuffle Kabinet?