TEMPO.CO, Trenggalek – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Kholiq – Priyo Handoko, menengarai survei Surabaya Consulting Grup (SGC) yang mengunggulkan pesaingnya, Emil Dardak – Moh. Nur Arifin adalah pesanan. Mereka mempertanyakan independensi SGC.
Puji Handi, juru bicara tim sukses Kholiq – Priyo Handoko, mengatakan tidak ambil pusing dengan hasil survei tersebut. “Biasa, survei seperti itu untuk mendongkrak popularitas. Coba saja ditelusuri siapa yang membiayai,” kata Puji, Senin, 19 Oktober 2015.
Menurut Puji setiap pasangan calon pasti melakukan survei untuk mengetahui elektablitas mereka dari hari ke hari. Biasanya survei yang dilakukan sungguh-sungguh itu hanya untuk konsumsi internal sebagai bahan evaluasi. Jika kemudian ada lembaga yang mengumumkan hasil survei mereka ke publik sebelum pemungutan suara, kata Puji Handi, diduga ada tendensi untuk mengarahkan pemilih.
Pria yang berprofesi sebagai advokat ini juga mempertanyakan metodologi survei yang dilakukan SGC, terutama soal kelayakan responden. Selain tak menggambarkan penyebaran wilayah responden di Trenggalek, pelaku survei juga tak menjelaskan alasan responden menolak menyatakan pendapat mereka. “Survei yang sebenarnya ya besok tanggal 9 Desember 2015 (pilkada serentak),” katanya.
Mengenai faktor Arumi Bachsin yang diperkirakan turut mendongkrak perolehan suara suaminya, Emil Dardak, seperti yang tergambar dalam survei SGC, Puji Handi tak percaya Dia mempersilakan wartawan melakukan uji langsung kepada kelompok perempuan di Trenggalek yang menurutnya justru tak begitu simpatik dengan perilaku Arumi. Salah satunya adalah kebiasaan Arumi yang mempertontonkan kemesraan dengan suaminya di depan publik, suatu hal yang masih tabu bagi masyarakat Trenggalek.
Baca Juga:
Karena itu ketika tim pemenangan Emil Dardak mengklaim merebut simpati kelompok muda di Trenggalek, kubu Kholiq tak terlalu risau. Kholiq dan Priyo Handoko justru rajin berdialog langsung dengan masyarakat tentang persoalan riil masyarakat. “Sebagai orang asli Trenggalek, Pak Kholiq jelas lebih paham persoalan Trenggalek dibanding Emil,” katanya.
Berdasarkan pengamatan Tempo, keartisan Arumi Bachsin masih menjadi daya tarik masyarakat. Hal ini tampak dari animo mereka yang begitu riuh saat menyambut kedatangan pasangan muda itu di kampung mereka. “Siapa yang tak senang bisa berfoto dengan artis,” kata Wati, perempuan di kampung nelayan Prigi, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.
Survei yang dilakukan SGC menempatkan pasangan Kholiq – Handoko di bawah Emil – Arifin. Pasangan Emil – Arifin diklaim meraup elektabilitas sebesar 77 persen dibanding Kholiq – Handoko yang hanya memiliki 23 persen saja. Kemenangan Emil ini salah satunya didongkrak oleh popularitas istrinya Arumi Bachsin yang memiliki tingkat poplaritas 92 persen di Kabupaten Trenggalek.
Pasangan Kholiq – Handoko sendiri diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa. Sedangkan Emil – Arifin didukung koalisi PDI Perjuangan, Demokrat, PAN, Gerindra, dan Golkar.
HARI TRI WASONO