TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua pihak tetap tenang terkait adanya insiden pembakaran gereja di Aceh. Menurutnya, semua masalah yang berhubungan dengan suku, ras, dan agama harus diselesaikan dengan baik agar tak timbul polemik lain.
Kalla menduga insiden pembakaran gereja di Aceh Singkil itu terjadi karena adanya salah paham. "Mudah-mudahan bisa diselesaikan oleh pejabat di situ," kata Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 13 Oktober 2015. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengenai insiden nahas itu.
Dari hasil pembicaraan itu, dia mengaku mendapatkan laporan mengenai adanya korban jiwa. "Panglima, Gubernur, dan Kapolda akan ke sana."
Keributan soal agama terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Siang tadi, satu gereja dibakar massa yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Pendeta Erde Berutu mengatakan massa, dengan berbagai jenis kendaraan bak terbuka yang diperkirakan berjumlah 700 orang, sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa, 13 Oktober 2015, mendatangi Gereja HKI Deleng Lagan, Kecamatan Gunung Meriah.
Massa yang diduga berasal dari daerah sekitar gereja, membakar rumah ibadah umat Nasrani itu. Setelah membakar Gereja HKI, massa menuju sebuah gereja lagi yang terpaut 10 kilometer dari Gereja HKI, yaitu Gereja GKPPD Danggurun, Kecamatan Simpang Kanan.
FAIZ NASHRILLAH