Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sambut 1 Suro, 2.000 Orang Akan Kelilingi Beteng Jogja  

image-gnews
Kirab Peringatan Malam 1 Suro Keraton Surakarta Hadiningrat mengelilingi Keraton (8/12) dinihari. TEMPO/Andry Prasetyo
Kirab Peringatan Malam 1 Suro Keraton Surakarta Hadiningrat mengelilingi Keraton (8/12) dinihari. TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekitar 2.000 orang dijadwalkan mengikuti prosesi ritual Tapa Bisu Mubeng Beteng (bertapa tidak berbicara sembari memutari beteng kraton) yang akan digelar untuk menyambut Tahun Baru Jawa 1 Suro, yang jatuh pada Selasa 13 Oktober 2015.

"Kami melibatkan berbagai elemen masyarakat dari lintas budaya dan iman untuk ikut Tapa Bisu ini," kata Kanjeng Raden Tumenggung Wijoyo Pamungkas, panitia pelaksana Mubeng Beteng Kraton Yogyakarta Tahun 2015, kepada Tempo Senin 12 Oktober 2015.

Wijoyo mengatakan tapa bisu kali ini hanya sekali mengitari beteng keraton Yogyakarta dengan prediksi waktu kurang dari satu jam. Meskipun saat ini tengah ada perbaikan infrastruktur di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, namun tak mempengaruhi rute tempuh para peserta. "Rute tapa bisu tak melalui Titik Nol Kilometer," ujarnya.

Adapun rute yang disiapkan panitia mulai dari halaman Keben Kraton bergerak ke arah barat melalui Jalan Rotowijayan. Dari sana kemudian ke arah Jalan Kauman diteruskan ke Jalan KH Agus Salim hingga pojok beteng kulon Terminal Ngabean.

Dari pojok beteng kulon rute dilanjutkan ke selatan melalui Jalan KH. Wachid Hasyim hingga pojok beteng kulon simpang Jalan Bantul. Dari pojok Beteng Kulon Jalan Bantul peserta diarahkan ke timur melalui Jalan MT Haryono sampai pojok beteng wetan simpang Jalan Parangtritis. Dilanjutkan menyusuri Jalan Brigjen Katamso hingga simpang Jalan Ibu Ruswo dan kembali ke Keben Kraton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peserta mulai berjalan tapa bisu sekitar pukul 00.00- 01.00 WIB dengan atribut baju peranakan untuk abdi dalem dan pakaian bebas rapi untuk warga umum yang ikut. "Sebelum tapa bisu, mulai pukul 22.00 WIB ada kenduri doa bersama dan petuah dari Pangandikan (petuah) Kraton," ujar Wijoyo. Rencananya pengisi acara itu Gusti Bendoro Pangeran Hario Prabukusumo.

Ritual tapa bisu ini merupakan prosesi untuk mengajak masyarakat melakukan refleksi dan perenungan bersama atas tindakan yang sudah diperbuatnya setahun terakhir. "Tidak ada tema khusus, refleksi batin masing-masing peserta saja agar menjadi pribadi lebih baik," ujar Wijoyo.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho menuturkan, untuk mengamankan jalannya prosesi tapo bisu ini, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas secara terbatas. "Hanya di area rute Jeron Beteng, arus kendaraan bermotor akan sementara dialihkan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

3 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti jalan sehat sarungan di Pusat pemerintahan Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Minggu, 30 Juli 2023. Acara dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah tersebut diikuti ribuan warga. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

Kapan tahun baru Islam 1446? Tahun baru Islam bertepatan dengan datangnya bulan Muharram, yakni salah satu bulan suci dalam Islam. Berikut jadwalnya.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

6 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

8 hari lalu

Biksu Buddha Thailand bepergian dengan perahu di Kanal Ong Ang saat sedekah pagi untuk melakukan upacara keagamaan untuk menandai Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. Thailand merayakan Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' festival, juga dikenal sebagai festival air, yang setiap tahun jatuh pada tanggal 13 April, dan dirayakan dengan percikan air sebagai tanda simbolis pembersihan dan penghapusan dosa dan nasib buruk dari tahun yang lalu. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memasukkan Festival Songkran Thailand ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan. EPA-EFE/NARONG SANGNAK
7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

10 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

12 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

21 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

21 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

41 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.