TEMPO.CO, Surabaya - Calon Wali Kota Surabaya, Rasiyo, mulai memperkuat suaranya di kalangan para guru, kali ini ia berkoordinasi dengan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) se-Surabaya yang diwakili pengurus harian komunitas guru tersebut. Rasiyo dan perwakilan KKM akan menggelar pertemuan besar-besaran dengan para guru madrasah di 31 kecamatan se-Kota Surabaya.
“Silakan dijadwalkan saja, insya Allah saya akan usahakan hadir, kalau bisa ning Lucy (calon Wakil Wali Kota Surabaya) juga akan hadir,” kata Rasiyo kepada perwakilan KKM yang hadir di salah satu rumah makan di Surabaya, Kamis, 8 Oktober 2015.
Menurut Rasiyo, tujuan mengumpulkan KKM itu untuk meminta saran dan masukan dari para guru madrasah, karena ia menganggap persoalan itu menjadi penting baginya dalam pengambilan kebijakan apabila dia dan wakilnya, Lucy Kurniasari, ditakdirkan memimpin Kota Surabaya. “Lembaga madin (madrasah diniah) ini menjadi perhatian serius bagi kami,” kata dia.
Saat ini, kata dia, yang paling penting adalah pendidikan karakter serta penanaman tanggung jawab. Rasiyo yakin bisa meningkatkan mutu pendidikan itu. Pemerintah Kota Surabaya saat ini terlalu disibukkan dengan persoalan administrasi, sedangkan persoalan kesejahteraan guru belum maksimal diurus. “Tugas guru itu mengajar dan mendidik, bukan hanya mengurusi proses administrasinya saja,” kata dia.
Rasiyo berjanji akan lebih memperhatikan sekolah madrasah apabila dirinya dipercaya menjadi Wali Kota Surabaya, ia juga mengklaim telah mempunyai banyak strategi untuk peningkatan mutu pendidikan di Kota Surabaya, terutama sekolah swasta. “Namun, semua itu akan bisa saya lakukan apabila saudara-saudara dukung saya,” ujarnya.
Ketua KKM Ahmad Jauhari mengatakan selama ini Pemerintah Kota Surabaya seakan mengesampingkan sekolah madrasah, bahkan pemerintah kota dirasa membuang sekolah yang dianggap minoritas tersebut, sehingga Jauhari berharap kepada pasangan Rasiyo-Lucy untuk lebih memperhatikan pendidikan madrasah, bahkan ia meminta wadah yang menaungi madrasah diniyah bisa satu atap dengan pendidikan nasional. “Yang paling penting juga rehabilitasi infrastruktur."
MOHAMMAD SYARRAFAH