Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HUT Kota Yogya, Warga Padati Jalan Sudirman sampai Tugu

image-gnews
Suasana keramaian kirab pasar memperingati HUT kota Yogyakarta ke-259 di sepanjang jalan daerah Pasar Ngasem, Yogyakarta, 4 Oktober 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Suasana keramaian kirab pasar memperingati HUT kota Yogyakarta ke-259 di sepanjang jalan daerah Pasar Ngasem, Yogyakarta, 4 Oktober 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan warga Yogyakarta tumpah ke jalan menyaksikan pawai besar peringatan hari jadi ke 259 Kota Yogyakarta, Rabu petang, 7 Oktober 2015. Para warga itu berkerumun di sepanjang trotoar jalan yang menjadi rute pawai  sejak pukul 18.00 WIB atau satu jam sebelum pawai dimulai. Warga memadati Jalan Jenderal Sudirman-Monumen Tugu Pal Putih- Jalan Mangkubumi- Jembatan Kleringan.

Meski pawai ulang tahun kali ini tak melintasi Jalan Malioboro dan berakhir di Alun-Alun Utara depan Keraton Yogya, warga tetap antusias menanti 4.000 peserta pawai dari 45 kelurahan. Rute pawai kali ini sengaja tak melintasi Malioboro karena adanya pembangunan kawasan Titik Nol Kilometer dan lokasi parkir Abu Bakar Ali.

Para peserta dari tiap kelurahan bersiap di sepanjang Jalan Furidan Muridan Noto Kotabaru sebelum masuk memulai rute di Jalan Jenderal Sudirman. Peserta itu antre mengular sebelum tampil hingga ke ruas-ruas jalan Kotabaru dengan kostum-kostum uniknya.

Sekitar 100 warga Kelurahan Tegalpanggung Danurejan mengenakan kostum berbentuk burung Derkuku yang dibuat dari bahan kertas karton dan dilukis. Warga pun menyulap kendaraan roda tiga menjadi model sarang burung dari jerami lengkap dengan telur-telur tiruan. "Kami berharap Kota Yogya ramah kepada alam meskipun semakin banyak hotel, dan burung seperti derkuku yang dulu gampang ditemui bisa kembali," ujar Haryono koordinator pawai Kelurahan Tegalpanggung.

Lurah kampung Bausasran Yogya, Artika, mengerahkan warganya dalam pawai itu untuk mengarak layang-layang raksasa berbentuk hewan mirip kelabang yang berkaki banyak. Tema itu layang-layang itu diangkat untuk mengenalkan pada publik jika di Bausasran, tempat para perajin layang-layang yang sering diikutkan dalam kompetisi internasional. "Layang-layang menjadi spirit baru untuk menggerakkan minat warga di bidang kerajinan," ujar Artika.

Tak kalah menarik, aksi dari warga Kelurahan Ngadinegaran Kecamatan Mantrijeron. Meski hanya membawa 40 peserta, namun semua peserta kelompok itu merupakan kalangan profesional. Aksinya menyita perhatian karena menampilkan Topeng Ireng. Kesenian itu selama ini hidup dan lebih banyak dimainkan warga Jawa Tengah, khususnya di Temanggung dan Magelang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami sebenarnya mengadopsi tari Topeng Ireng dan Tari Perang Dayak Kalimantan sebagai media berkesenian di kampung tiga tahun terakhir," kata Edi Mbolok, pimpinan kelompok Topeng Ireng Mantrijeron.

Menurut Edi, sangat terbatasnya gerakan-gerakan tarian kontemporer saat ini perlu penyegaran dengan mengawinkan satu seni tradisi dengan tradisi lain sehingga tak membosankan atau mudah ditebak. "Kelompok kami justru laris diundang ke berbagai daerah dengan tari kombinasi dua tradisi itu." 

Pawai itu dipusatkan di pelataran Monumen Tugu Pal Putih sebagai titik display utama dan pertunjukan kolosal kecil tentang sejarah Yogya digelar. Tugu dilingkari palang-palang besi membentuk persegi dan lampu sorot warna-warni hingga jalan Mangkubumi.

Dalam hajatan pawai besar itu, jalan Malioboro yang tak dilintasi peserta menjadi lengang dan lancar. Sebaliknya jalan sekitar rute seperti Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan AM Sangaji, dan sekitar Jembatan Kleringan ikut membludak massa hingga tak bisa dilalui.

PRIBADI WICAKSONO.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

21 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.


HUT Tangsel ke-15, Benyamin Paparkan Prestasi dan Keberhasilan

26 November 2023

HUT Tangsel ke-15, Benyamin Paparkan Prestasi dan Keberhasilan

Peringati Hari Ulang Tahun ke-15 Kota Tangerang Selatan, pencapaian pertumbuhan eknomi dn pembangunan selama 2023 meningkat.