Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sewa Lahan Naik, Petani Protes PT Garam  

image-gnews
Ketut Kaping (53) seorang petani garam tradisional memanen garam yang telah kering di Pantai Kusamba, Klungkung, Bali, 15 Mei 2015. Kualitas garam tergantung pada cuaca, semakin panas cuacanya maka hasil garam yang didapat juga semakin bagus dan banyak. TEMPO/Johannes P. Christo
Ketut Kaping (53) seorang petani garam tradisional memanen garam yang telah kering di Pantai Kusamba, Klungkung, Bali, 15 Mei 2015. Kualitas garam tergantung pada cuaca, semakin panas cuacanya maka hasil garam yang didapat juga semakin bagus dan banyak. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Bangkalan - Puluhan perwakilan petani garam yang tergabung dalam Forum Penggarap Lahan Non-Produktif PT Garam Kabupaten Sumenep mendatangi kantor DPRD Sumenep. Mereka mengadukan keberatan atas naiknya sewa lahan dari PT Garam (Persero) hingga 100 persen.

"Kenaikannya mendadak dan tanpa musyawarah dengan kami," kata perwakilan petani garam, Abdul Hayat, Selasa, 6 Oktober 2015.

Menurut Hayat, kenaikan sewa lahan berbeda sesuai ring yang ditentukan. Untuk lahan di ring I sewa yang semula Rp 1,5 juta menjadi Rp 3 juta per tahun. Sedangkan untuk ring II dari Rp 1 juta naik menjadi Rp 2 juta. Kemudian untuk ring III, dari Rp 750 ribu menjadi Rp 1,5 juta, dan ring IV dari Rp 500 ribu menjadi Rp 1 juta. "Kami keberatan karena terlalu mahal, sedangkan produksi garam masih sedikit," ujar dia.

Abdul meminta PT Garam tidak menaikkan sewa lahan karena hasil panen garam tahun ini lebih buruk dibanding tahun lalu. "Harga garam juga sangat murah, kami rugi."

Ketua Komisi II DPRD Sumenep A.F. Hari Pontoh menilai protes petani disebabkan 'mis' komunikasi. Petani garam merasa PT Garam tidak pernah mensosialisasikan tentang kenaikan harga sewa lahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena itu, petani garam meminta kami untuk memfasilitasi agar dilakukan pertemuan antara petani garam, PT Garam, dan DPRD Sumenep," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Produksi PT Garam, Ali Mahdi mengklaim telah tercapai kesepakatan dengan petani. Sewa lahan yang semula naik 100 persen diturunkan sebesar 50 persen. "Ini kesepakatan yang paling tepat karena kenaikan sudah tertunda tiga tahun," kata dia.

Kenaikan sewa lahan itu, kata Ali, berdasarkan peraturan menteri keuangan. Mestinya kenaikan telah diberlakukan sejak 2012. Dalam aturan itu disebutkan, sewa lahan harus 3,33 persen dari nilai tanah.

Dia mencontohkan bila satu hektare tanah harganya Rp 400 juta, maka harga sewanya 3,33 persen atau sekitar Rp 13 juta. "Sebenarnya kenaikan 100 persen yang kami tetapkan itu jauh lebih kecil karena hanya Rp 3 juta," ucapnya.
 
MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dijuluki sebagai Kampung Pengemis, Warga di 4 Daerah ini Mayoritas Meminta-minta

14 Agustus 2023

Ilustrasi pengemis. newsgram.com
Dijuluki sebagai Kampung Pengemis, Warga di 4 Daerah ini Mayoritas Meminta-minta

Kampung pengemis adalah julukan untuk menyebut suatu daerah yang mayoritas penduduknya mengemis. Baik itu yang miskin atau berkecukupan.


Kadar Oksigen Tinggi, Pulau Giliyang di Sumenep Jadi Destinasi Wisata Kesehatan

8 Juli 2023

Pulau Giliyang, Sumenep. Foto : Kab. Sumenep
Kadar Oksigen Tinggi, Pulau Giliyang di Sumenep Jadi Destinasi Wisata Kesehatan

Wisatawan membanjiri Pulau Giliyang di Kabupaten Sumenep karena memiliki kadar oksigen di atas rata-rata sehingga menjadi destinasi wisata kesehatan.


Sandiaga Uno Ingin Rebranding Pariwisata Sumenep: Islami, Indonesiawi, Madurawi

3 April 2022

Sandiaga Uno dalam salah satu videonya. Foto: Instagram @sandiuno.
Sandiaga Uno Ingin Rebranding Pariwisata Sumenep: Islami, Indonesiawi, Madurawi

Sandiaga Uno memaparkan destinasi wisata menarik di Kabupaten Sumenep. Mulai dari wisata alam, wisata religi, wisata sejarah, hingga ekonomi kreatif.


RI Belum Bisa Swasembada Garam, Apa Sebabnya?

1 Juni 2020

Unjuk rasa menolak impor ikan dan Garam. TEMPO/ Amston Probel
RI Belum Bisa Swasembada Garam, Apa Sebabnya?

Kemenko Maritim menjelaskan alasan RI belum berhasil melakukan swasembada garam.


Wisata ke Sumenep Tak Perlu Uang Tunai, Pakai Kartu Wisata

6 Maret 2020

Seorang  wisatawan berjalan menyusuri pasir putih di Pantai Slopeng yang berada di Kecamatan Dasuk, Sumenep, Madura.  Jika datang pada akhir pekan dan hari libur, pengunjung bisa menikmati pantai dengan menunggang kuda di sepanjang pantai berpasir putih. Tempo/Rully Kesuma
Wisata ke Sumenep Tak Perlu Uang Tunai, Pakai Kartu Wisata

Kartu Wisata Berlangganan dibuat bersama Bank Jatim, BRI, dan beberapa bank yang memiliki kantor cabang di Kabupaten Sumenep.


Luhut: Pemerintah Akan Masukkan Garam sebagai Barang Penting

25 Juli 2019

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seusai menggelar rapat bersama sejumlah stakeholder di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis petang, 25 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Luhut: Pemerintah Akan Masukkan Garam sebagai Barang Penting

Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya fluktuasi yang kerap mengakibatkan harga garam di level petani anjlok.


PT Garam Diusulkan Jadi Stabilisator Harga Garam Nasional

25 Juli 2019

Sejumlah organisasi masyarakat pesisir, yang terdiri atas nelayan, perempuan nelayan, pembudi daya ikan, petambak garam, pelestari ekosistem pesisir, dan masyarakat adat pesisir, melakukan aksi demo di depan gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018. TEMPO/Subekti
PT Garam Diusulkan Jadi Stabilisator Harga Garam Nasional

"Apakah pemerintah akan menetapkan PT Garam sebagai buffer stock garam nasional, sehingga ada stok nasional?" ujar Khofifah.


Hingga Juni, PT Garam Baru Serap 4.000 Ton Garam Rakyat

12 Juli 2019

Petani Garam di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandang Haur, Pantura, Jawa Barat, Senin (22/8). Harga garam dipasaran mengalami penurunan dari Rp 700 per kilogram menjadi Rp 500 per kilogram. Penurunan harga dikarenakan impor garam dari India dan Australia. TEMPO/Subekti
Hingga Juni, PT Garam Baru Serap 4.000 Ton Garam Rakyat

PT Garam (Persero) hingga kini baru menyerap sekitar 4.000 ton garam petambak dari target penyerapan sebanyak 75.000 ton.


Menteri BUMN Rini Soemarno Tinjau Pabrik Garam Bipolo Kupang

14 Agustus 2018

Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 20 September 2017. TEMPO/Tony Hartawan
Menteri BUMN Rini Soemarno Tinjau Pabrik Garam Bipolo Kupang

Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau perkembangan garam yang dikelola oleh PT Garam (Persero) di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang, Selasa, 14 Agustus 2018


Gempa Sumenep, Jumlah Korban Luka Bertambah Jadi 6 Orang

14 Juni 2018

Kondisi bangunan atau rumah yang runtuh akibat Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter yang mengguncang Sumenep, Jawa Timur pada Rabu malam, 13 Juni 2018. Dok. BNPB
Gempa Sumenep, Jumlah Korban Luka Bertambah Jadi 6 Orang

Jumlah korban gempa akibat gempa Sumenep pada Rabu malam bertambah. BNPB masih terus melakukan pendataan.