TEMPO.CO, Jakarta – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam pesannya menjelang ulang tahun TNI ke-70 mengatakan rakyat juga memiliki tanggung jawab dan kewajiban bela negara. “Rakyat adalah pejuang bangsa. Rakyat adalah TNI dan TNI adalah rakyat,” kata Gatot di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu, 4 Oktober 2015.
Menurut Gatot, TNI sadar dan memahami betul, bahwa menurut fakta sejarah, TNI lahir dari rakyat pejuang yang berjuang merebut kemerdekaan. Tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan. “Dengan semangat gotong royong dan energi sosial, mereka memakai senjata apa pun untuk mengusir penjajah,” ucap Gatot.
Setelah merdeka, kata dia, masyarakat yang berperang ini kembali pada profesinya masing-masing, seperti, petani dan guru. Namun sebagian lagi terdorong untuk mempertahankan kemerdekaan. “Mereka ini membentuk Badan Keamanan Rakyat atau BKR. Inilah cikal bakal TNI,” tutur Gatot. “Maka jelas TNI adalah anak kandung rakyat. TNI adalah rakyat.”
Gatot juga mengajak rakyat Indonesia bersama-sama menghadapi segala ancaman terhadap negara. “Sejarah perjuangan bangsa membuktikan bahwa rakyat bersama-sama TNI mengatasi semuanya,” ujar dia. Dia juga mengatakan pada dasarnya rakyat adalah faktor penentu kekuatan TNI.
“Marilah kita bersama-sama kembali lagi pada budaya bangsa ini. Saling memuji, bersatu, gotong royong, untuk mengatasi permasalahan bangsa ini,” kata Gatot. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang memberi kepercayaan kepada TNI selama ini. “Sebenarnya, kata kuncinya: rakyat harus bersama-sama TNI dan TNI bersama-sama dengan rakyat,” kata dia.
Hari ini, 5 Oktober, diperingati sebagai hari jadi Tentara Nasional Indonesia. Tahun ini peringatan HUT TNI ke-70 berlangsung di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Provinsi Banten. Acara ini mengangkat tema "Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian". Acara terdiri atas upacara parade dan defile, yakni upacara baris-berbaris.
Lalu dilanjutkan dengan demonstrasi prajurit TNI dengan mengarahkan ribuan anggota TNI dan ratusan alat utama sistem persenjataan atau alutsista. Di antaranya pesawat tempur, kapal tempur, dan kapal selam.
Dalam upacara nanti, Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi akan menjadi komandan upacara, sedangkan Presiden Joko Widodo menjadi instruktur upacara.
REZKI ALVIONITASARI