TEMPO.CO, Makassar - Juru bicara maskapai PT Aviastar Mandiri (Aviastar), Sherly Silvana, mengatakan pihaknya sudah menerima informasi ihwal ditemukannya pesawat Aviastar di Buntu Bajaja, Desa Ulu Salu, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin, 5 Oktober 2015.
Kabar itu masih coba terus dicek kebenarannya ke tim SAR gabungan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Kendati demikian, pihaknya sudah memberikan penyampaian awal kepada keluarga penumpang dan awak pesawat.
"Kami sudah dapat kabar pesawat Aviastar yang hilang ditemukan di Gunung Latimojong. Kabar itu juga sudah kami sampaikan ke pihak keluarga kru dan penumpang, tapi baru sebatas kepada keluarga inti dulu. Kami juga masih menunggu informasi resmi dari Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim SAR gabungan," kata Sherly kepada Tempo, Senin, 5 Oktober 2015.
Sherly mengatakan pihaknya belum mengarahkan keluarga kru dan penumpang ke Makassar, sebelum ada informasi pasti dari Basarnas. "Kami belum panggil ke Makassar karena masih belum pasti. Bisa saja salah. Makanya, kami sampai sekarang masih menunggu," tutur dia.
Koordinator Basarnas Bone, Andi Sulthan, membenarkan informasi temuan pesawat Aviastar di Gunung Latimojong. Namun, pihaknya akan melakukan pengecekan dengan mengerahkan personel Basarnas Bone ke Desa Ulu Salu dalam waktu dekat. "Kami akan bergerak ke sana. Saya rapat dulu untuk persiapan," katanya.
Pesawat Aviastar diketahui hilang kontak sekitar sebelas menit setelah take-off dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Jumat, 2 Oktober, pukul 14.25 Wita. Tim SAR gabungan memulai pencarian lantaran pesawat yang membawa tujuh penumpang dan tiga kru itu tak kunjung tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, sesuai jadwal pada pukul 15.39 Wita.
Pencarian tim SAR gabungan hari ini berfokus di sembilan titik yakni dari awal Bandara Andi Jemma, last contact, tukang senso, dan sinyal telepon terakhir awak pesawat. Titik area itu meliputi sejumlah kabupaten/kota. Di antaranya yakni Kabupaten Tana Toraja, Kota Palopo, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Enrekang, dan Kabupaten Luwu.
TRI YARI KURNIAWAN