TEMPO.CO, Makassar- Kepala Bagian Humas Badan SAR Nasional Makassar, Zainul Thahar, mengatakan pencarian pesawat Aviastar menggunakan lima bandara di Sulawesi Selatan. Perinciannya, empat bandara perintis dan satu bandara internasional.
Kelima bandara itu digunakan sebagai posko maupun lokasi singgah pesawat dan helikopter yang digunakan untuk mencari pesawat Aviastar rute Masamba-Makassar yang hilang.
"Posko utamanya di sini (Bandara Internasional Sultan Hasanuddin). Sisanya, empat bandara perintis lingkup Sulawesi Selatan. Semuanya dimanfaatkan untuk pencarian lewat jalur udara," kata Zainul saat ditemui Tempo di Fire Station Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Senin, 5 Oktober.
Kelima bandara itu mulai digunakan untuk operasi SAR, sehari pasca-hilang kontaknya pesawat yang mengangkut tujuh penumpang dan tiga kru.
Berdasarkan data Basarnas Makassar, empat bandara perintis yang digunakan dalam proses pencarian pesawat Aviastar adalah Bandara Andi Djemma di Masamba, Kabupaten Luwu Utara; Bandara Pongtiku, Kabupaten Tana Toraja; Bandara Bua, Kabupaten Luwu; dan Bandara di Kabupaten Bone. Tim SAR gabungan juga menggunakan Stadion Ganggawa, Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai posko taktis alias tempat singgahnya helikopter.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Deden Ridwansyah, menambahkan operasi pencarian pesawat Aviastar tidak hanya bertumpu melalui jalur udara. Tim SAR gabungan juga melaksanakan pencarian menggunakan jalur darat dan jalur laut. Operasi SAR jalur laut berfokus pada penyisiran Teluk Bone menggunakan sebuah rescue boat milik Basarnas Makassar. "Kami sudah siapkan 10 penyelam," ucapnya.
Adapun pencarian jalur darat meliputi sejumlah kawasan pegunungan dan hutan, di antaranya di sekitar pegunungan Latimojong di Kota Palopo dan Buntu Siapa di Kabupaten Luwu.
Hingga hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan menyisir sekitar 9 sektor yang meliputi sejumlah kabupaten/kota lingkup Sulawesi Selatan.
Pesawat Aviastar diketahui hilang kontak sekitar 11 menit setelah take-off dari Bandara Andi Djemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Jumat, 2 Oktober, sekitar pukul 14.25 Wita.
Tim SAR gabungan memulai pencarian lantaran pesawat yang membawa 7 penumpang dan 3 kru itu tak kunjung tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sesuai jadwal pada pukul 15.39 Wita.
TRI YARI KURNIAWAN