TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak disambut kelangkaan BBM jenis Premium di Kabupaten Bangkalan. Pantauan Tempo, Minggu malam, 4 Oktober 2015, pada tiga unit SPBU di sepanjang jalan provinsi mulai dari Kecamatan Burneh hingga Kecamatan Blega terpasang papan bertuliskan "bensin habis".
"Pengiriman dari Pertamina terlambat," kata Fauzan, salah satu pegawai SPBU Patemon.
Muhammad, petugas di SPBU Blega, menuturkan hal berbeda. Kata dia, pengiriman Premium tidak terlambat, melainkan mandek. "Kalau telat itu dua jam atau satu hari, tapi sekarang keterlambatan sampai lebih dari dua minggu," kata dia.
Meski Premium kosong, pelayanan di SPBU Bangkalan tetap berjalan. Warga terpaksa membeli BBM jenis Pertamax dan Pertalite. "Ini pertama kali saya pakai Pertalite," kata Faiqurrahman, salah seorang pembeli di SPBU Blega.
Habisnya stok Premium menjadi berkah bagi penjual bensin eceran. Sutima, penjual bensin di sekitar SPBU Blega, menuturkan sepanjang hari ini ia menjual 200 liter bensin. "Kalau stok di SPBU ada, biasanya sehari cuma 80 liter," kata dia.
Sutima mengatakan saat Premium langka di Bangkalan, dirinya kulakan ke SPBU di Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang. "Di Sampang Premium aman, kenapa di Bangkalan sering telat," kata dia.
MUSTHOFA BISRI