TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Pudji Hartanto Iskandar memerintahkan semua jajaran kepolisian resor untuk mengerahkan personelnya melakukan pencarian pesawat Aviastar rute Masamba-Makassar yang hilang sejak Jumat, 2 Oktober.
Pencarian diutamakan di daerah yang dilintasi rute penerbangan pesawat itu dengan jarak sekitar 480 kilometer. Kepolisian menaruh atensi khusus ihwal pencarian pesawat Aviastar yang mengangkut tujuh penumpang dan tiga kru tersebut.
Juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Manger, menjelaskan Kapolda memerintahkan pencarian dilakukan di darat maupun laut. "Kepolisian akan berusaha maksimal membantu pencarian pesawat dengan mengoptimalkan semua potensi yang ada, baik di polres maupun polsek," katanya kepada Tempo, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Menurut Barung, selama proses pencarian, para kepala polres wajib melakukan pengecekan sampai tingkat polsek. Pemimpin kepolisian setempat juga diminta bekerja sama dengan lurah, camat, dan TNI. "Kerahkan personel guna mengecek lapangan atas semua informasi yang mungkin diperoleh," ujarnya.
Pencarian pesawat Aviastar mulai dilakukan tim SAR gabungan yang dikomandoi pemimpin Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin. Selain melibatkan TNI dari semua matra dan Basarnas, proses pencarian juga menyertakan kepolisian dan masyarakat.
Pada tahap awal, tim SAR gabungan akan mengerahkan sekitar empat helikopter milik TNI AD, PT Gassing, Bosowa, dan Aviastar untuk mencari pesawat hilang tersebut.
Kepala Dinas Personel Lanud Hasanuddin Letnan Kolonel Handaka mengatakan pihaknya sedang mencari tahu titik koordinat lokasi kontak terakhir pesawat Aviastar. Hal itu dimaksudkan agar proses pencarian lebih terarah. Ihwal keberadaan pesawat, mungkin saja berada di darat atau laut. Karena itu, Handaka juga meminta masyarakat turut membantu memberikan informasi agar mempermudah operasi pencarian dan penyelamatan.
Pesawat jenis Twin Otter DHC-6 diketahui hilang kontak sekitar sebelas menit setelah take-off dari Bandara Andi Djemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Jumat, 2 Oktober, sekitar pukul 14.25 Wita. Pesawat itu dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pukul 15.39 Wita. Sebelum dinyatakan hilang, pilot pesawat sempat dua kali menghubungi menara kontrol alias ATC di Makassar.
TRI YARI