Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berkedok PSK, Dua Wanita Ini Bius Korban, lalu Kuras Harta  

image-gnews
Ilustrasi wanita malam, wanita nakal, PSK. news.com.au
Ilustrasi wanita malam, wanita nakal, PSK. news.com.au
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya berhasil menangkap jaringan perampok yang berkedok prostitusi online. Modusnya, mereka membius pria hidung belang dan menguras harta milik korban. Jaringan itu terdiri dari empat orang, yang memiliki peran masing-masing dalam aksi penipuan ini.

“Mereka sudah beraksi di tujuh lokasi, sejak dua bulan lalu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Takdir Mattanete kepada wartawan di kantornya, Selasa, 29 September 2015.

Empat pelaku itu adalah terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki. Perempuan itu adalah Fen-Fen, 28 tahun, warga Candi Sidoarjo dan Fafa, 23 tahun, warga Deket, Lamongan, yang kos di Jalan Dukuh Kupang. Kemudian, Findy, 40 tahun, warga Jalan Rajawali, dan Markuat alias Marselan, 27 tahun, warga Jalan Margorukun, Surabaya.

“Peran dua perempuan itu sebagai pencari pria hidung belang, Findy sebagai penggesek kartu, dan Markuat sebagai penadah barang rampasan,” kata dia.

Baca  juga:
Kisah Artis Anisa Rahma Diusik Roh Gaib, Merinding dan...

Begini Kisah Kampus Terima 50, Tapi Luluskan 500 Mahasiswa

Dalam menjalankan aksinya, mereka menggunakan aplikasi WeChat dengan memasang foto seksi dirinya sendiri di display picture untuk menarik perhatian pria hidung belang. Setelah ada yang tertarik dan deal sesuai harganya sekitar 300-500 ribu, mereka ketemuan di hotel yang ditentukan. Selanjutnya, para tersangka menerima uang itu dan memberikan serbuk yang dibilang obat kuat, padahal obat itu adalah obat penenang atau obat tidur.

“Tersangka ini berjanji akan melayani pria hidung belang itu setelah 30 menit pasca minum obat itu,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, setelah 30 menit kemudian para korban yang terdiri dari tiga orang yaitu Joni, Jesie, dan David tertidur. Selanjutnya para tersangka menguras semua barang milik korbannya itu. “Dikuras harta korban semuanya, lalu ditinggal,” kata dia.

Adapun lokasi-lokasi yang pernah ditinggali para tersangka, diantaranya Hotel Istana Permata Juanda, Istana Permata Ngesong, Malibu Apartemen Gunawangsa, Palm Inn, Hotel satelit, Hotel Sahid dan Hotel Java Paragon. Sedangkan barang bukti yang berhasil disita oleh polisi adalah 1 laptop, 2 ponsel, SIM, KTP, kartu ATM, dan satu bungkus obat penenang.

“Tersangka dijerat pasal 365 dengan ancaman hukuman kurungan dua belas tahun penjara,” kata dia.

Salah satu tersangka, Fen-Fen mengatakan bahwa ide untuk melakukan jahat itu berasal dari ide keduanya, disaat pekerjaannya sebagai SPG lagi sepi. Bahkan, ia mengaku bahwa membeli obat penenang itu sangat gampang di apotik. “Harganya hanya Rp 8 ribu,” ujarnya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Dibunuh: Ini Sederet Keanehan  di Balik Tragedi
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

1 hari lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

4 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

10 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

30 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

31 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

KJRI Hong Kong menerima informasi dari Kepolisian Hong Kong ada enam WNI terlibat aksi perampokan di sebuah toko arloji mewah


Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

48 hari lalu

Kapolres Madiun AKBP Muhammad Ridwan menggelar konferensi pers kasus perampokan mobil boks muatan rokok di Mapolres Madiun, Sabtu, 2 Maret 2024). ANTARA/HO-Humas Polres Madiun
Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,


Demi Beli Narkoba, Dua Polisi Nekat Lakukan Pemerasan dan Pencurian di Garut

59 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Demi Beli Narkoba, Dua Polisi Nekat Lakukan Pemerasan dan Pencurian di Garut

Kapolres Garut mengatakan ide kejahatan ini berasal dari kedua anggota polisi dan uang hasil curian digunakan untuk membeli narkoba.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.


Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Gangster Meksiko Penembak Turis Turki di Bali dengan Kartel

3 Februari 2024

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan (kiri) dan Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono (kanan) menunjukkan foto daftar pencarian orang Roberto Sicairos Valdes yang merupakan warga negara Meksiko terduga pelaku kasus penembakan warga negara asing saat konferensi pers di Polres Badung, Bali, Selasa 30 Januari 2024. Tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Bali berhasil menangkap tiga orang tersangka WNA Meksiko berinisial DGV, MJA dan ACJ yang melakukan percobaan pembunuhan dengan menembak warga negara Turki berinisial TM saat melakukan pencurian di sebuah vila di kawasan Mengwi, Badung. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Gangster Meksiko Penembak Turis Turki di Bali dengan Kartel

Hingga sekarang belum ada kejahatan lain yang dilakukan kelompok gangster Meksiko itu di Indonesia.