TEMPO.CO, Gowa - Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Gowa pada Desember mendatang, Kepolisian Republik Indonesia melakukan mutasi terhadap Kepala Kepolisian Resor Gowa Ajun Komisaris Besar Hery Marwanto. Hery digantikan Ajun Komisaris Besar Rio Indra Lesmana sebagai Kapolres Gowa.
Hal itu mendapatkan sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gowa, Lukman Naba. Ia mempertanyakan keputusan mutasi tersebut saat menjelang pelaksanaan pilkada. "Ini bisa menimbulkan kecurigaan di masyarakat akan adanya kepentingan tertentu di balik mutasi itu," katanya, Senin, 28 September 2015.
Ketua Fraksi Partai Demokrat itu meminta Kapolres Gowa yang baru dapat menjaga netralitas aparat kepolisian dalam pilkada Gowa. Termasuk bekerja optimal untuk menjaga keamanan dalam pilkada nanti. "Netralitas aparat harus diawasi ketat," ucap Lukman.
Kapolres Gowa yang baru, Rio, merupakan bekas Kapolres Luwu Timur. Sedangkan Hery rencananya menempati posisi barunya sebagai Irbit BIN Ops Kepolisian Daerah Sulawesi Utara.
Upacara penyambutan dan pelepasan digelar di Markas Polres Gowa, Senin, 28 September 2015. Acara diawali dengan prosesi adat angaru. Angaru merupakan tradisi pengucapan sumpah setia prajurit terhadap raja pada masa lampau.
Selanjutnya, digelar apel penyambutan dan pelepasan. Seusai apel, bekas Kapolres Gowa kemudian diantar segenap personel Polres Gowa yang diawali dengan upacara pedang pora.
Terkait dengan pilkada, Hery menuturkan pengamanan pilkada merupakan hal utama yang harus dilakukan Kapolres Goya yang baru. Ia membantah bahwa mutasi ini ada kaitannya dengan pilkada Gowa. "Saya rasa tidak, karena sudah waktunya saya dimutasi untuk ambil job mantap," katanya.
Adapun Rio menyatakan netralitas aparat kepolisian akan menjadi prioritas utamanya. Apalagi saat ini Gowa tengah menghadapi pesta demokrasi lima tahunan. "Netralitas anggota itu yang utama. Selanjutnya kamtibmas," ucapnya.
AWANG DARMAWAN